Rumah yang terbakar itu sebagian besar terbuat dari kayu, beratap seng, dengan letak saling berdekatan sehingga memudahkan api menjalar.
Api dapat dipadamkan setelah petugas pemadam mengerahkan sekitar lima unit mobil Pengendalian Bahaya Kebakaran (PBK) Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam selama sekitar satu jam.
"Kobaran api berasal dari bagian depan rumah Agus yang tidak jauh dari gardu PT PLN, dan karena bangunan itu semuanya terbuat dari kayu membuat mudah terbakar," kata warga setempat Ridwan.
Ia mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 01.30 WIB, dan sedikitnya menghanguskan delapan rumah yaitu empat rumah milik Agus, dan lainnya masing-masing milik Ridwan, Herman, Basri, serta Arifin.
"Belum dapat diketahui kemungkinan ada korban jiwa akibat kejadian itu, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah karena tidak satu pun barang milik warga yang rumahnya terbakar dapat diselamatkan," katanya.
Saat kejadian, katanya, para pemilik rumah sedang terlelap dan kondisi listrik sudah mati.
Kepala Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagaralam, Edy Thamrin, mengatakan, 20 personel dengan lima unit mobil PBK diturunkan untuk memadamkam kobaran api.
Selama sekitar satu jam, katanya, petugas memadamkan api.
"Kebakaran diduga berasal dari rumah Agus, tapi belum diketahui pasti penyebabnya, namun karena sebagian besar rumah terbuat dari kayu beratap seng, membuat api cukup cepat menghanguskan delapan rumah tersebut," katanya.
Ia mengatakan, petugas sedikit kewalahan melakukan pemadaman api karena lokasi sudah banyak warga dan kondisi rumah di daerah yang padat penduduk.
(ANT-127/M029)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
