Aden (ANTARA News/AFP) - Para gerilyawan Al Qaida Rabu menyerang sebuah penjara di Yaman selatan, membebaskan puluhan tahanan dan membunuh seorang anggota pasukan keamanan dan mencederai dua lainnya, kata para pejabat keamanan dan medis.
Bentrokan senjata dengan menggunakan senapan-senapan mesin berat meletus antara penjaga penjara dan para petempur Al Qaida di Al Mukalla, ibu kota provinsi Hadramaut,kata seorang pejabat keamanan.
Penjara itu diperkirakan menampung lebih dari 100 gerilyawan Al Qaida, 58 dari mereka telah diadii dan dihukum penjara, kata pejabat itu.
Juru bicara organisasi-organisasi masyarakat sipil di Hadramaut, Nasser Bakazzuz menuduh pihak berwenang membantu para tahanan Al Qaida untuk melarikan diri, membantah ada serangan oleh gerilyawan itu terhadap penjara tersebut.
"Rezim itu berkuasa hanya beberapa hari lagi dan berusaha menciptakan kekacauan di provinsi Hadramaut... tidak ada serangan oleh Al Qaida terhadap penjara itu untuk membebaskan para tahanan," kata Bakazzuz.
Ia mengatakan lebih dari 40 tahanan Al Qaida terlihat melarikan diri ke gunung-gunung tidak jauh dari penjara itu.
Seorang pejabat keamanan lainnya mengemukakan kepada AFP 62 tahanan melarikan diri tetapi dua orang ditangkap kembali.
Seorang dokter di rumah sakit Ibnu Shina di kota itu mengatakan seorang anggota pasukan keamanan tewas dan dua lainnya cedera,sementara seorang gerilyawan Al Qaida yang dibawa ke rumah sakit itu berada dalam kondisi kritis.
Tentara Yaman terlibat pertempuran seru dengan para gerilyawan Al Qaida di beberapa daerah negara Arab itu yang juga dilanda pemberontakan besar-besaran menentang kekuasaan 32 tahun Presiden Ali Abdullah Saleh.
Pertempuran juga terjadi antara tentara Yaman dan gerilyawan Al Qaida untuk menguasai kota Zinjibar di selatan.
Paling tidak 100 tentara tewas sejak aksi kekerasan di Zinjibar meletus lebih dari tiga minggu lalu, dan 260 orang cedera, kata seorang pejabat militer.
Para gerilyawan Al Qaida yang menamakan diri mereka Ansar al Sharia (Pendukung Hukum Islam), telah menguasai sebagian besar kota Zinjibar, ibu kota provinsi Abyan sejak akhir Mei lalu.
Pertempuran antara pasukan pemerintah dan para petempur Al Qaida di Yaman selatan menyababkan 45.000 orang terlantar, kata kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Selasa.
"OCHA cemas akan situasi konflik di provinsi Abyan Yaman selatan ini. "Kami cemas akan penduduk yang terlantar."
Dia mengatakan badan-badan kemanusiaan memperkirakan 10.000 orang terlantar di provinsi Lahj, 15.000 orang di provinsi Aden dan lebih dari 16.000 orang di sekitar Abyan.(*)
(Uu.H-RN/H-AK)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011