Jakarta (ANTARA) - Petenis Jepang Naomi Osaka, juara tenis Grand Slam empat kali yang telah membantu meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan mental dalam olahraga, menjadi atlet putri dengan bayaran tertinggi di dunia, menurut daftar yang diterbitkan oleh majalah bisnis Forbes, Kamis.
Osaka mengumpulkan hadiah uang dan dukungan promosi dari brand sebesar 57,3 juta dolar AS atau sekitar Rp820,7 miliar selama setahun terakhir, hampir semuanya berasal dari portofolio dukungan brand yang bertambah lebih dari 10 mitra brand selama satu setengah tahun terakhir.
Daftar tersebut, dikutip dari Reuters, Jumat, diterbitkan setelah setahun di mana Osaka mengundurkan diri dari French Open untuk fokus pada kesehatan mentalnya di tengah pertikaian publik atas konferensi pers yang diwajibkan di Grand Slam, dengan mengatakan bahwa hal itu terlalu berdampak pada kesehatan mentalnya.
Baca juga: Naomi Osaka tulis pesan untuk fans setelah mundur dari French Open
Sementara itu, petenis putri lainnya, Serena Williams (45,9 juta dolar AS) dan kakak perempuannya Venus (11,3 juta dolar AS) berada di urutan berikutnya. Pesenam Amerika Simone Biles (10,1 juta dolar AS) dan petenis Spanyol Garbine Muguruza (8,8 juta dolar AS) melengkapi lima besar.
Atlet tenis menempati lima dari 10 tempat dalam daftar, yang menurut Forbes menandai penghitungan terendah olahraga dalam lebih dari satu dekade dan perubahan dramatis dari 2019 ketika para petenis mengklaim 10 tempat.
Secara kolektif, 10 atlet putri dengan bayaran tertinggi memperoleh total 166,6 juta dolar AS, yang menurut Forbes meningkat 23 persen dari tahun 2020.
Pegolf Korea Selatan Ko Jin-young (7,5 juta dolar AS), pebulu tangkis India P.V. Sindhu (7,2 juta dolar AS), petenis nomor satu dunia Ash Barty (6,9 juta dolar AS), pegolf Nelly Korda (5,9 juta dolar AS) dan pebasket Candace Parker (5,7 juta dolar AS) masuk dalam 10 besar.
Baca juga: Naomi Osaka kebanjiran dukungan setelah umumkan rehat dari tenis
Baca juga: Mayweather jadi atlet terkaya kalahkah Ronaldo dan Messi
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022