Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia berkomitmen meningkatkan kesejahteraan pekerja yang lebih baik melalui pembentukan kelompok kerja bersama sejumlah serikat pekerja.
Kelompok kerja dikukuhkan setelah digelar diskusi antara KADIN Indonesia yang diwakili antara lain oleh Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, serta pimpinan serikat pekerja, antara lain, Presiden KSPSI Andi Gani Nuwa Wea, Presiden KSPI Said Iqbal, serta Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban, di Jakarta, Kamis.
Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, mengatakan, komunikasi antara KADIN Indonesia yang merupakan rumah besar bagi para pengusaha, dengan serikat pekerja yang merupakan salah satu tulang punggung perekonomian negeri ini, penting dilakukan.
"Tujuannya antara lain, untuk meningkatkan produktivitas yang pada akhirnya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Arsjad Rasjid, dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Arsjad, KADIN Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. "Karena itu komunikasi antara KADIN Indonesia bersama serikat pekerja penting untuk dilakukan," ujarnya.
Pembentukan kelompok kerja tersebut didasarkan pada kasil dialog antara KADIN Indonesia dan pimpinan dari sejumlah serikat pekerja, di Jakarta, Kamis hari ini, yang kemudian dikuatkan melalui nota kesepahaman (MoU).
Arsjad Rasjid menambahkan, kelompok kerja juga bertujuan untuk merumuskan dan mengimplementasikan program kerja, guna meningkatkan kesejahteraan pekerja.
Dalam MoU, antara lain disepakati, program pelatihan tingkat nasional. Program tersebut meliputi pelatihan, pemagangan, dan sertifikasi, yang dilakukan secara bersama antara lembaga pelatihan, lembaga sertifikasi, dan industri.
Presiden KSPSI, Andi Gani Nuwa Wea, mengatakan, permasalahan ketenagakerjaan tidak bisa hanya diselesaikan melalui unjuk rasa, tapi dialog antara pengusaha dan pekerja, juga penting dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan tersebut.
"Isu-isu ketenagakerjaan tidak hanya kita selesaikan dengan unjuk rasa besar-besaran. Unjuk rasa itu jadi upaya terakhir, ketika saluran komunikasi sudah tersumbat," ujar Andi Gani.
Presiden KSPI, Said Iqbal, menambahkan, rencana pemerintah untuk menjadikan Indonesia negara terbesar kelima di dunia di bidang ekonomi tahun 2045, bisa tercapai melalui kerjasama KADIN Indonesia dan serikat pekerja.
"Tidak mungkin pertumbuhan ekonomi bisa meningkat, tanpa pendistribusian kekayaan, tanpa peningkatan kesejahteraan buruh. KADIN Indonesia telah mengambil langkah besar itu," katanya.
Baca juga: Kadin jamin Indonesia tidak terjadi krisis energi
Baca juga: Bahlil sebut tak semua izin usaha yang dicabut dialihkan ke masyarakat
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022