Sukamakmur, Bogor (ANTARA) - Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor, Gus Udin menekankan bahwa program Beasiswa Pancakarsa merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat dalam mewujudkan visi Karsa Bogor Cerdas.

"Saya mendapat cerita dari Himpunan Mahasiswa Sukamakmur bahwa minat pelajar SMA dan SMK dalam memasuki pendididikan perkuliahan masih rendah," ungkapnya saat menjadi pembicara dalam Campus Fair yang digelar Himpunan Mahasiswa Sukamakmur (Himasukma) di Sukamakmur, Bogor, Kamis (13/1).

Pada forum yang diikuti sekitar 550 pelajar dari Sukamakmur, Citeureup, Jonggol, Tanjungsari dan Cariu itu Gus Udin menyebutkan bawah Pemkab Bogor bahkan menambah kuota Beasiswa Pancakarsa tahun ini menjadi 1.600 peserta dari sebelumnya hanya 1.200 peserta.

Baca juga: Bupati Bogor kembali keluarkan kebijakan relaksasi pajak

Pria bernama asli Saepudin Muhtar itu juga menyebutkan bahwa upaya lain yang dilakukan Pemkab Bogor untuk mewujudkan Karsa Bogor Cerdas adalah berniat membangun kampus di wilayah timur Kabupaten Bogor.

Di samping itu, Gus Udin juga berpesan kepada para pelajar dan mahasiswa yang hadir agar meningkatkan daya saing dalam menghadapi bonus demografi.

"Pesan saya khususnya kepada rekan-rekan agar dapat bermimpi dan berfikir futuristik, terlebih untuk menghadapi bonus demografi pada tahun 2045,” ungkapnya.

Baca juga: Pemkab Bogor keluarkan surat edaran waspada Omicron

Menurut kandidat Doktor Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu, para mahasiswa dan pelajar harus memiliki daya saing karena, kini penduduk dunia angkanya mencapai 7,7 miliar jiwa, kemudian 270 juta jiwa di antaranya merupakan populasi penduduk Indonesia.

"Khusus di Kabupaten Bogor saja jumlah penduduknya ada 5,4 juta jiwa. Di Kabupaten Bogor sendiri sekitar 28 persen adalah generasi Z, dan sekitar 27,9 persen adalah generasi millenial," terang Gus Udin.

Ia menerangkan bahwa proses peningkatan daya saing tersebut salah satunya bisa dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan dan pengetahuan wawasan.

"Kondisi dunia ini sudah mengglobal, borderless tanpa batas, tidak ada lagi batas antar negara, artinya persaingan hari ini tidak hanya di level lokal dan nasional tetapi juga di tingkat global," tuturnya.

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022