Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar Partai Persatuan Pembangunan terus mengembangkan perannya dalam dinamika politik nasional sehingga memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional.

Hal tersebut disampaikan Presiden ketika menerima Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Wisma Negara Jakarta, Rabu.

"Pertemuan tadi penuh kehangatan dan kekeluargaan. Presiden menilai PPP adalah partai yang banyak mengalami perjuangan bidang politik, dan meminta PPP terus berkonsolidasi," kata Ketua Umum PPP Suryadharma Ali usai pertemuan.

Kepala Negara, kata Suryadharma, meminta agar partai tersebut tidak hanya membantu pemerintah dalam menyukseskan program pembangunan di bidang ekonomi, tetapi juga mendorong masyarakat untuk memahami Islam dengan baik.

"Presiden mengharapkan PPP tingkatkan kiprah, mendukung program dan kebijakan pemerintah dalam percepatan pembangunan ekonomi. Juga berharap PPP bisa menjelaskan kepada publik tentang Islam dengan demikian bisa berkiprah dan pemahaman tentang Islam bisa luas dan diperkaya," katanya.

Dalam pertemuan yang dihadiri 60 pimpinan dan tokoh PPP tersebut, juga disampaikan undangan kepada Presiden agar bisa menghadiri Muktamar VII PPP di Bandung yang dibuka pada 3 Juli 2011 dan berlangsung hingga 6 Juli 2011.

Suryadharma mengatakan Kepala Negara berpesan agar pemilihan ketua umum partai dapat berlangsung dengan baik dan diwarnai dengan persaingan yang sehat.

Dalam pengantarnya pada pertemuan itu, Presiden Yudhoyono menekankan silaturahim yang berlangsung merupakan salah satu upaya memelihara komunikasi yang sudah lama dilakukan dengan para tokoh PPP.

Ia mengatakan sejumlah tokoh di PPP bahkan bersama-sama dengannya mendorong proses reformasi agar berjalan dengan baik pada masa ia masih menjadi Ketua Fraksi TNI-Polri di DPR 1998-1999.
Kepada Presiden, Suryadharma menjelaskan Muktamar VII PPP seyogyanya berlangsung 2012 namun pelaksanaannya dipercepat menjadi Juli 2011 agar ada waktu untuk mempersiapkan partai menuju pemilu 2014 mendatang.
(T.P008/R010)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011