Kerja sama telah dijalin dengan pihak akademisi, kalangan bisnis, media dan komunitas

Banjarmasin (ANTARA) - Badan Pengelola Kawasan Geopark Nasional Pegunungan Meratus (BP GNPM), Kalimantan Selatan menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak (parapihak) untuk pengembangan kawasan geopark (taman bumi), agar dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

"Kerja sama telah dijalin dengan pihak akademisi, kalangan bisnis, media dan komunitas," kata Ketua Unit Pengelola Geosite kawasan Geopark Meratus Ali Mustofa di Kabupaten Banjar, Kalsel, Kamis.

Dalam pemaparannya di hadapan Komunitas Dangsanak Geopark Meratus, ia menjelaskan bahwa pemerintah, akademisi, badan usaha, komunitas dan media merupakan sejumlah pihak yang saling terkait dalam sistem untuk pengembangan geopark.

Geopark Meratus telah ditetapkan sebagai geopark nasional pada 2018, dan tengah bersiap untuk mengajukan status sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) pada 2022.

Ia mengatakan, pengembangan geopark bertujuan untuk pelestarian alam, pendidikan dan menumbuhkan ekonomi lokal melalui geowisata dan geoproduk.

Oleh karenanya, keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat setempat, serta kemitraan merupakan hal penting bagi sebuah taman bumi.

Ia menggarisbawahi pentingnya peran komunitas masyarakat dalam pengembangan Geopark Meratus, terutama untuk mengedukasi masyarakat setempat serta mendukung badan pengelola dalam melakukan evaluasi di lapangan.

"Tanpa bantuan komunitas ini, sulit bagi kami untuk menjangkau seluruh masyarakat di sekitar kawasan Geopark Meratus, mengedukasi mereka," kata Ali Mustofa.

Komunitas Dangsanak Geopark Meratus merupakan organisasi non-profit yang memiliki anggota dari berbagai kalangan, termasuk pegiat lingkungan, awak media, mahasiswa, pengusaha, serta tokoh masyarakat, yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup, terutama di Kalsel.

Pegunungan Meratus yang sudah berumur hampir 200 juta tahun memiliki sejarah geologi yang kompleks.

Kalsel memiliki 74 potensi geosite yang terletak di sembilan kabupaten/kota diantaranya Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Kotabaru.

Berbagai langkah sudah dilakukan untuk mencapai target UGG, di antaranya dengan perbaikan fasilitas geosite, perbaikan akses, serta sosialisasi ke sekolah-sekolah dan kelompok sadar wisata.

Baca juga: BP Geopark Meratus siapkan masyarakat ambil manfaat ekonomi geopark

Baca juga: Pakar: Meratus berpeluang besar jadi UNESCO Global Geopark

Baca juga: Pemprov Kalsel unggulkan lima geoside menjadi Geopark Internasional

Baca juga: ESDM Kalsel tetapkan 67 titik Geopark di Pegunungan Meratus

Pewarta: Sri Haryati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022