"Suku Badui berfungsi sebagai pawang untuk menangkap kera ekor panjang. Suku tersebut dipercaya gampang berkomunikasi dengan kera," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pemkab Gunung Kidul Anik Indarwati, di Wonosari, Rabu.
Anik mengungkapkan, pemerintah kabupaten telah menggunakan segala cara untuk mengurangi populasi kera, di antaranya dengan menjebalkanya lewat jaring atau menembaknya, namun tidak efektif karena populasinya malah bertambah.
Kera ekor panjang kini menyebar di sejumlah permukiman warga Kecamatan Tepus, Panggang, Purwosari, Paliyan, Semin, Girisubo, dan Ponjong.
"Populasi berkembang layaknya deret ukur, satu kera mampu bereproduksi jadi dua ekor dalam waktu cepat. Habitat yang tidak seimbang membuat kera terdesak dan turun ke pedesaan," kata dia.
Kepala Seksi Pengendalian Dishutbun Gunung Kidul Sunyoto mengatakan pemkab pernah mendatangkan 12 orang Badui antara 2006-2007 untuk menangkap kera di Kecamatan Saptosari, Semin dan Kanigoro.(*)
ANT/H008
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011