Hal itu, menurut Puan, merupakan sejarah baru di kepengurusan PBNU karena menjadi langkah terobosan yang sangat membanggakan, khususnya bagi kaum perempuan Indonesia.
"Kita tahu selama ini kaum perempuan sudah mendapat ruang cukup besar di lembaga pendidikan pesantren NU. Dengan masuknya perempuan dalam kepengurusan PBNU yang baru, ini adalah sebuah terobosan yang sangat membanggakan," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Puan berharap sejumlah perempuan dalam kepengurusan PBNU yang baru akan makin memberi warna dalam organisasi tersebut sehingga makin membawa NU terus memberi manfaat keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan.
Menurut dia, keberadaab perempuan dalam kepengurusan PBNU adalah bukti seluruh elemen bangsa mempunyai semangat yang sama untuk memperjuangkan emansipasi perempuan.
"Kita tahu dalam politik sudah ada aturan baku keterwakilan perempuan. Meski tidak ada aturan yang mengikat bagi organisasi keagamaan untuk menerapkan hal serupa, PBNU telah melakukannya," ujarnya.
Baca juga: Keterwakilan perempuan dalam penyelenggara pemilu bergantung pada DPR
Baca juga: Perludem: DPR jaga komitmen pemenuhan afirmasi keterwakilan perempuan
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022