potensi karhutla pada musim kemarau tetap nyata pada wilayah yang menjadi target restorasi gambut

Jakarta (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mengatakan fenomena La Nina yang diprakirakan berdampak terhadap Indonesia akan membantu upaya pembasahan gambut di tengah masih adanya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau.

"Dampak La Nina, dari sisi ekosistem gambut, ini sedikit menguntungkan karena upaya pembasahan lahan gambut terbantu dengan curah hujan yang berasal dari efek La Nina. Basahnya gambut, akan meningkatkan kelembaban sehingga sulit terbakar," ujar Kepala Kelompok Kerja Teknik Restorasi Gambut BRGM Agus Yasin ketika dihubungi ANTARA di Jakarta pada Kamis.

Baca juga: BRGM lakukan mitigasi banjir dan karhutla di lahan gambut

Hal itu menjadi penting karena menurut Agus, potensi kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tetap diwaspadai di wilayah yang menjadi target restorasi gambut BRGM terutama di Provinsi Riau dan Sumatera Selatan.

"Walaupun Indonesia berpeluang terdampak La Lina kategori lemah hingga moderat di tahun 2022, namun potensi karhutla pada musim kemarau tetap nyata pada wilayah yang menjadi target restorasi gambut," jelasnya.

Baca juga: BRGM terus lakukan edukasi hadapi potensi penolakan restorasi gambut

BRGM, jelasnya, terus mempelajari neraca air pada lahan gambut yang bisa menggambarkan secara periodik kapan ekosistem gambut berpeluang surplus atau defisit air.

Titik-titik kritis tersebut dijadikan dasar untuk mengidentifikasi waktu terbaik dalam pelaksanaan restorasi gambut utamanya dalam menjaga air di lahan gambut.

Pihaknya juga memastikan bahwa langkah-langkah mitigasi terus dilakukan untuk mencegah bencana banjir serta kebakaran hutan dan lahan di wilayah gambut yang menjadi target restorasi.

Baca juga: BRGM lanjutkan program di Kubu Raya hingga 2026

Agus menjelaskan bahwa kejadian banjir di wilayah gambut mengindikasikan bahwa telah terjadi degradasi lahan akibat hilangnya massa gambut, dengan gambut memiliki kemampuan menyimpan air 13 kali dari berat massanya.

Salah satu penyebab hilangnya massa itu adalah kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu dilakukan langkah mitigasi dengan memastikan kelembapannya tetap terjaga melalui 3R yaitu rewetting atau pembasahan kembali ekosistem gambut, revegetasi pada areal gambut bekas terbakar dan revitalisasi sumber mata pencaharian masyarakat.

Baca juga: Pemprov Kalsel siap laksanakan Program Persemaian 10 Juta Bibit KLHK

Baca juga: Walhi harapkan sanksi lebih tegas untuk perusahaan pencemar lingkungan

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022