...stok beras varietas asli setempat cuma bisa bertahan 15 hari saja
Kupang (ANTARANews) - Harga beras dari Pulau Jawa dan Sulawesi di sejumlah pasar tradisional di Kota Kupang mengalami kenaikan dan diperkirakan bakal meningkat terus dalam pekan ini karena pasokan beras lokal di pasaran setempat mulai menipis.
H Bedulahi, penjual beras di Pasar Naikoten, Kota Kupang, Rabu, mengatakan, harga beras yang dipasok dari luar NTT, rata-rata mengalami kenaikan Rp5.000 per karung atau Rp200 perkilogram.
"Harga beras dari Sulawesi seperti cap Nona Cantik kini dijual seharga Rp7.000 per kilogram, beras cap Dewi Ayu dan cap Ketupat dijual Rp6.300 per kilogram," katanya.
Sementara harga beras cap Marinki, cap Donal Bebek dan beras cap Lonceng, masing-masing seharga Rp7.700, Rp6.700 dan Rp8.200 per kilogram. Sementara beras cap Mawar dijual Rp6.200, dan beras cap Nona Kupang Rp6.500 per kilogram.
Dia mengatakan, stok beras varietas asli setempat cuma bisa bertahan 15 hari saja. karena panen kali ini menurun. "Saya khawatir setelah stok beras lokal dari Oesao, misalnya jenis mol Oesao, habis, harga beras impor ini bisa naik lagi," katanya.
Sementara itu, pedagang gula di Pasar Oebobo, Kelurahan Fatululi, Kota Kupang, Rachmad, mengatakan harga gula pasir saat ini kembali melambung hingga Rp455.000 per karung.
"Harga ini mengalami kenaikan sebesar Rp15.000 per karung, sebelumnya seharga Rp440.000 kini naik menjadi Rp455.000 per karung," katanya.
"Harga jual gula pasir kiloan pun meningkat dari Rp10.000 sekilo menjadi Rp 11.000 per kilogram," katanya.
Menurut dia, saat ini stok gula pasir sangat terbatas, karena para petani tebu sedang melakukan panen mengakibatkan pendistribusian ke daerah stagnan sehingga memicu lonjakan harga.
Bedulahi dan Rachmad berharap Pemerintah terus memantau harga-harga komoditas pangan dalam beberapa bulan kedepan agar kenaikan harga tidak wajar yang bisa menyulitkan ekonomi masyarakat dapat segera diketahui.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011