London (ANTARA News) - Iran akan menghentikan kerjasamanya dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), segera setelah kasus kegiatan nuklirnya ditujuk ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Semua kegiatan yang kami lakukan secara sukarela sejalan dengan protokol tambahan, termasuk akses tambahan (dan) akses pemberitahuan singkat yang telah kami berikan, bahkan ke instalasi militer, takkan dilanjutkan lagi," kata Dr. Ali Asghar Soltanieh, Duta Besar Iran untuk IAEA, dalam suatu wawancara dengan Radio BBC, Rabu malam. Ia menyatakan pemeriksa dari Badan Tenaga Atom Internasional takkan lagi diberi akses ke instalasi nuklir kalau kegiatan Teheran diserahkan kepada PBB. Soltanieh menyampaikan pernyataan itu ketika ditanya apakah Iran akan menghentikan kerjasama jika Dewan Gubernur IAEA, yang memiliki 35 anggota, melakukan pemungutan suara untuk menyerahkan kasus Iran ke Dewan Keamanan PBB, yang dijadwalkan berlangsung 2 Februari 2006. Tetapi Soltanieh mengatakan tindakan Iran melanjutkan penelitian nuklir bukan berarti negeri itu mengingini pertikaian. Ia berkeras penelitian tersebut sepenuhnya bertujuan damai. Ia menambahkan karena IAEA sedang memantau instalasi nuklirnya, tak ada alasan bagi Iran untuk secara diam-diam mengembangkan senjata nuklir."Kami terikat komitmen untuk menempatkan semua kegiatan pengayaan di bawah pengawasan IAEA," katanya. Soltanieh mengecam negara-negara yang berusaha menyeret negaranya ke Dewan Keamanan untuk dijatuhkan sanksi, dan mengatakan gerbang perundingan masih terbuka lebar, kendati Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menampik gagasan mengenai pembicaraan lebih lanjut. Menteri luar negeri dari trio Eropa --Perancis, Jerman dan Inggris-- memutuskan untuk membawa kasus kegiatan nuklir Iran ke Dewan Keamanan ketika mereka bertemu di Berlin, 12 Januari 2006. Iran melanjutkan penelitian bahan bakar nuklirnya awal bulan ini. Soltanieh juga mengulangi pernyataan bahwa sekalipun Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menolak gagasan mengenai pembicaraan lebih lanjut, Iran tetap bersedia berunding. Ia mengatakan kemajuan telah dibuat oleh IAEA, dan membawa masalah itu ke luar badan pengawas nuklir tersebut akan "membuat lemah" badan yang berpusat di Wina itu. Sementara itu, Mohamed ElBaradei, Direktur IAEA, Selasa, mengatakan bahwa berdasarkan laporan para pemeriksa lembaga tersebut, "Iran (telah) mulai mencabut segel IAEA di instalasi bahan dan peralatan yang berkaitan dengan pengayaan di Natanz" dan akan melakukan tindakan yang sama di duga tempat lain, Pars Trash serta Farayand Technique paling lambat Rabu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006