Surabaya (ANTARA News) - Lorena, perusahaan yang sudah sekitar 35 tahun menjadi pemain dalam jasa angkutan darat kelas eksekutif, kini mengembangkan usahanya ke jasa angkutan udara dengan bendera "Lorena Air", dengan membidik pasar domestik dan regional. Director Production, Commercial & Strategic Plan PT Eka Sari Lorena Airlines, Maman Sunarsa, yang dibungungi pertelepon, Kamis, mengatakan jika tidak ada halangan jasa angkutan udara Lorena akan mulai beroperasi 6 April 2006. Lorena, menurut dia, juga tidak menutup kemungkinan mengembangkan jasa angkutan laut. Pengembangan usaha jasa angkutan udara tersebut tidak terlepas dari konsep bisnis yang terus dikembangkan manajemen Lorena, yakni memiliki "Integrated Transportation System". Terkait pengembangan usaha jasa angkutan udara, Lorena telah menginvestasikan modalnya sekitar 22 juta dolar AS untuk pengadaan enam pesawat Boeing 737-800 "Next Generation". Hingga akhir tahun ditargetkan Lorena memiliki sembilan pesawat dengan total investasi 38 juta dolar AS. "Return to Investment (RoI)" itu diperkirakan dapat terpenuhi dalam waktu lima tahun. Maman mengemukakan, Lorena Air tidak bermain di kelas "Low Cost Carrier (LCC)", melainkan di "Legacy Class" dengan layanan penuh. Pilihan ke Legacy Class, karena masih ada peluang bermain di rute internasional, meski di jalur itu sudah banyak pemain lama. Pada tahap awal, enam pesawat Lorena Air akan dioperasikan melayani rute regional seperti Cina, Singapura dan Australia, sedangkan rute domestik meliputi rute Jakarta-Denpasar. Lorena Air menyediakan 12 "business class" dan 150 "economy class" untuk masing-masing pesawat. Menyinggung jasa angkutan darat yang selama ini ditekuni Lorena, Maman menuturkan bahwa kinerja usaha jasa angkutan darat yang digeluti terus berkembang pesat dengan pertumbuhan berkisar 10-15 persen pada 2005. Bisnis jasa transportasi darat yang dijalani, menurut dia, tidak terlalu terpengaruh dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Bahkan, sejak Nopember 2005 Lorena telah menambah lima bus baru. Dengan demikian, armada yang dimiliki Lorena sebanyak 350 unit dengan trayek Jawa, Sumatera dan Bali. Untuk trayek Surabaya-Jakarta lima kali sehari pergi-pulang (pp) dan Pekanbaru tiga kali sehari (pp). Ditanya mengenai kenaikan tarif, ujar dia, relatif kecil hanya sekitar lima persen, sedangkan dampak kenaikan harga BBM terhadap penyediaan suku cadang tidak ada masalah, karena Lorena didukung penuh oleh Daimller.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006