"Dugaan kita, mereka dibunuh, hanya permasalahannya menjadi buntu karena identitasnya tidak diketahui. Termasuk tidak ada seorangpun yang melapor kehilangan keluarganya di daerah itu," ucap Kapolres.

Bojonegoro (ANTARA News)- Dua kerangka laki-laki dan perempuan yang selama ini disimpan dalam tahanan Polres Bojonegoro, Jatim, akhirnya disemayamkan Kamis setelah penyelidikan 18 tahun oleh polisi untuk mengetahui identitas dan sebab-seab kematiannya menemui jalan buntu. Kondisi dua kerangka manusia tersebut sudah rusak, tetapi batok kepalanya masih utuh. Kerangka perempuan ditemukan di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, sedangkan kerangka laki-laki di temukan di Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, pada 1988. AKBP Herri Wibowo, Kapolres Bojonegoro, menjelaskan bahwa dua kerangka manusia yang disimpan dalam ruang tahanan tersebut merupakan temuan tahun 1988, dan disimpan sebagai bahan penyelidikan untuk mengetahui identitas keduanya. Polisi berusaha menguak penyebab kematian dua kerangka manusia itu, yang ketika ditemukan kondisinya terkubur di lokasi yang tidak semestinya, bukan di pekuburan umum. "Kalau sekarang mereka dikubur, tentunya gembira. Ibaratnya polisi hari ini ngruwat dua manusia yang sudah meninggal," kata Herri Wibowo, di dampingi Azizul Hakim, Kejari Bojonegoro. Sejauh ini, polisi belum berhasil mengungkap identitas keduanya, termasuk penyebab kematian pasti kerangka laki-laki dan perempuan itu. "Dugaan kita, mereka dibunuh, hanya permasalahannya menjadi buntu karena identitasnya tidak diketahui. Termasuk tidak ada seorangpun yang melapor kehilangan keluarganya di daerah itu," ucapnya. Upacara penguburan dua kerangka diawali dengan memandikan kerangka tersebut, termasuk membungkus dengan kain kafan. Sebagaimana layaknya jenasah orang yang meninggal dunia, dua kerangka yang di letakkan di atas meja di depan Kantor Mapolres tersebut, juga disembahyangkan petugas Polres Bojonegoro. Penguburan keduanya di pekuburan umum Makam Kembar di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota Bojonegoro itu juga dilaksanakan sebagaimana mestinya pemakaman jenasah orang meninggal dunia. Keduanya dikubur terpisah, dan di atas gundukan kuburannya ditaburi bunga. Menurut sejumlah petuas Polres Bojonegoro, disimpannya dua kerangka manusia di ruang tahanan di Mapolres tersebut, sering menimbulkan ketakutan tahanan lainnya. "Kata tahanan yang kerangka wanita orangnya cantik, sering memperlihatkan diri kepada mereka," tutur Herri Wibowo, sambil tersenyum. (*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006