Kendari (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam SE, mendapatkan penghargaan Satya Lencana Wira Karya atas keberhasilan pembangunan pertanian di Sultra.
Kepala Biro Humas Setda Sultra, Aksioma Bomde, di Kendari, Selasa, mentakan, penyematan tanda kehormatan pada acara puncak Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan ke-XII Tahun 2011 di Desa Perjiwa Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono hari ini (22/6).
Aksioma merinci, catatan keberhasilan pembangunan pertanian Sultra yaitu peningkatan produksi padi tahun 2010 mencapai 454.644 ton meningkat 11,61 persen dari tahun 2009.
"Dengan jumlah produksi tersebut kita telah swasembada beras dengan surplus beras sebesar 23.834 ton," katanya.
Selain itu, kata dia, daya serap Bulog terhadap beras lokal Tahun 2010 mencapai 15.000 ton lebih tinggi dari target awal sebesar 13.000 ton.
Selain itu, kata Aksioma, peningkatan produksi kakao tahun 2010 mencapai 147.200 ton meningkat 11,66 persen dari tahun sebelumnya, peningkatan populasi sapi mencapai 266.530 ekor meningkat 5,28 persen dari tahun 2009 yang lalu.
"Dengan jumlah populasi tersebut, maka surplus daging 2010 sebesar 218, 16 ton. Serta program divertifikasi pangan menunjukan kemajuan yang cukup signifikan yaitu, menurunnya tingkat konsumsi beras dari 110,18 kg/kapita/tahun Th 2005 menjadi 100,74 kg/kapita/tahun untuk tahun 2008, angka tersebut jauh dibawah konsumsi beras nasional yaitu 139 kg/kapita/tahun," ujarnya.
Ia menjelaskan, faktor-faktor pendukung keberhasilan pembangunan pertanian karena pembangunan sektor pertanian menjadi salah satu program prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2008-2013.
"Adanya dukungan pembiayaan melalui APBD Provinsi yang dialokasikan pada SKPD lingkup pertanian. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir dialokasikan anggaran sebesar Rp 49,5 milyar dengan kegiatan utama penyediaan sarana dan prasarana pertanian pembinaan/pelatihan dan bantuan langsung kepada petani," katanya.
Aksioma juga menjelaskan bahwa, dana Block Grant sebesar Rp 100 juta untuk setiap desa dan kelurahan per tahun, juga memberi kontribusi terhadap pembangunan pertanian di pedesaan dengan program antara lain ketahanan pangan dan gizi, ekonomi kerakyatan dan infrastruktur desa.
"Indikator pendukung lainnya adanya pembentukan kelembagaan Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian (Bakorluh) dan Badan Ketahanan Pangan (BPK) semakin meningkatkan kapasitas pembinaan dan pendampingan kepada petani oleh petugas-petugas penyuluh lapangan dalam melaksanakan program prioritas kementerian pertanian yaitu swasembada pangan berkelanjutan, peningkatan diverivikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor serta peningkatan kesejahteraan petani," pungkasnya.
(T.PSO-299) (ANTARA)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011