Uni Eropa gagal menyepakati penyelesaian utang Yunani. Pasar Eropa ditutup turun, tetapi indeks Dow Jones naik 0,63 persen. Kenaikan indeks Dow ini bisa menjadi peluang positif pasar Asia pada hari ini, termasuk untuk rupiah.
Jakarta (ANTARA News) - Setelah mengalami koreksi cukup signifikan pada perdagangan di awal pekan ini, nilai rupiah Selasa pagi menguat 10 poin terhadap dolar AS.

Kurs rupiah yang diperdagangkan pada Selasa pagi terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta menguat 10 poin ke posisi Rp8.600 dibanding posisi sebelumnya Rp8.610.

"Uni Eropa gagal menyepakati penyelesaian utang Yunani. Pasar Eropa ditutup turun, tetapi indeks Dow Jones naik 0,63 persen. Kenaikan indeks Dow ini bisa menjadi peluang positif pasar Asia pada hari ini, termasuk untuk rupiah," kata analis pasar uang Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta.

Ia menambahkan, setelah Uni Eropa (UE) gagal menyepakati untuk memberikan keringanan pembayaran untuk Yunani, Dana Moneter Internasional (IMF) sebagai salah satu donor juga memberikan pernyataan yang sama.

"UE dan IMF sepakat bahwa Yunani harus menunjukkan kemajuan disiplin anggaran dan mendapatkan dukungan dari parlemen sebelum mendapatkan pencairan pinjaman tahap lima pada bulan Juni ini," kata dia.

Pemerintah Yunani, lanjut dia, saat ini tengah mendapat tekanan dari rakyat yang menolak disiplin fiskal dan penjualan aset negara.

Namun, kata dia, pemerintah Yunani tidak mempunyai pilihan lain kecuali memangkas anggaran secara signifikan.

Ia menambahkan, sentimen pasar masih akan negatif sambil menunggu perkembangan pertemuan pimpinan EU pada 23-24 Juni ini dan kemajuan anggaran untuk mendapatkan pencairan sebesar 12 miliar euro pada Juli nanti.

Sementara, Analis PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova menambahkan, pelaku pasar masih mencermati sentimen negatif global yang masih membayangi nilai kurs dalam negeri dan beberapa mata uang Asia terhadap mata uang dolar AS terkait krisis finansial yang belum membaik di Yunani meski telah menunjukkan adanya perbaikkan.

Ia menambahkan, meski krisis finansial yang terjadi di Yunani menuju pada arah perbaikkan, namun pelaku pasar masih mengkhawatirkan imbas dari krisis itu menjalar ke negara eropa lainnya.

"Pasar masih khawatir krisis Yunani akan merembet ke negara lainnya seperti Portugal dan Irlandia," kata dia.


(T.KR-ZMF/B/A023/A023) (ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011