Mogadishu (ANTARA) - Sebuah bom mobil meledak di sebuah jalan menuju bandara di ibu kota Somalia, Mogadishu, pada Rabu dan menewaskan sedikitnya delapan orang, kata kepala layanan ambulans kota itu.
Mohamed Osman, warga Mogadishu, mengatakan guncangan dari ledakan menghantam dinding dan atap sebuah masjid tempat dia beribadah.
"Ketika saya keluar dari masjid, saya lihat beberapa rumah tua roboh, juga bagian-bagian tubuh manusia di jalanan, tangan, kaki," kata Osman kepada Reuters.
"Mobil-mobil hancur, becak-becak terbakar; semua kekacauan dan kematian ini terjadi dalam satu menit, saya selamat."
Masih belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas pengeboman itu.
Osman mengatakan dia melihat sembilan mayat di tempat kejadian. Menurut Abdikadir Abdirahman, direktur jasa ambulans Aamin, korban tewas ada delapan orang.
"Sebuah bom mobil menyasar sebuah konvoi, termasuk mobil-mobil anti peluru yang melewati jalan Avisione, kami tidak tahu rombongan itu siapa. Kami membawa delapan orang yang meninggal dari tempat itu," kata Abdirahman kepada Reuters.
Baca juga: Pelaku bom bunuh diri tewaskan wartawan terkemuka Somalia
Sebelumnya, fotografer Reuters melihat empat mayat dan empat mobil dan dua becak motor yang rusak, sementara Ahmed Nur, penjaga toko di sekitar tempat kejadian mengaku melihat sedikitnya lima mayat.
Foto Reuters dari tempat kejadian menunjukkan seorang petugas medis terlihat sedang merawat sedikitnya seorang korban luka-luka.
Di masa lalu, kelompok al Shabaab yang dikaitkan Al Qaida mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan serupa.
Kelompok itu bermaksud menggulingkan pemerintah pusat dan kerap melakukan serangan dengan senjata dan bom terhadap pihak keamanan dan pemerintah, bahkan warga sipil.
Mereka juga melakukan serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sedikitnya 15 tewas karena bom bunuh diri di kamp tentara Somalia
Baca juga: Enam tewas karena bom bunuh diri di restoran Somalia
Puluhan orang tewas dalam serangan masjid di Afghanistan
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022