Jakarta (ANTARA News) - DPP Komite Nasional pemuda Indonesia (KNPI) memulai lawatannya ke pimpinan partai politik dengan menemui Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) di Jakarta, Senin sore.
Dalam menerima rombongan DPP KNPI, Ical didampingi oleh Yorrys Raweyai dan Rambe Kamarulzaman. Sementara DPP KNPI dipimpin Ketua Umumnya, Ahmad Doli Kurnia, didampingi sejumlah pengurus inti termasuk Sekjen dan Ketua.
Dalam keterangan tertulisnya, Doli menyampaikan beberapa hal penting kepada Ical seperti masalah kehidupan demokrasi Indonesia kita yang sudah mulai terancam.
"Fakta yang menunjukkan bahwa sudah banyak masyarakat yang menilai bahwa situasi Orde Baru lebih baik dibandingkan saat ini, merupakan kritikan bagi pejuang reformasi," katanya.
Pandangan seperti itu, kata Doli, bukan saja harus menjadi tanggung jawab pemerintah saat ini, namun itu persoalan besar bagi penggiat demokrasi dan segenap komponen sudah bersepakat untuk menjalankan sistem pemerintahan secara demokratis.
"Partai politik sebagai salah satu pilar utama demokrasi juga mempunyai tanggung jawab paling depan untuk tetap melangsungkan demokrasi dan menghambat upaya langkah mundur, mengembalikan Indonesia ke masa anti demokrasi," ujar Doli.
Lebih jauh Doli mengatakan bahkan sekarang ada indikasi upaya melakukan deparpolisasi dan "pembusukan" Parlemen secara sistematis. Oleh karena itu antar partai politik harus melakukan konsolidasi segera untuk menyelamatkan wajah demokrasi.
"Yang harus dilakukan adalah bukan saling menegasikan antar sesama parpol, tetapi secara bersama mengembangkan demokrasi substansial, membangun image baru individu serta lembaga parlemen yang berkualitas dan bersih, dan memberikan pendidikan politik yang baik buat masyarakat," katanya.
Terkait dengan pendidikan politik masyarakat, Doli mengharapkan agar Partai Politik dapat menjadi garda terdepan bersama elemen demokrasi lainnya seperti Ormas untuk menjadikan transformator nilai-nilai luhur bangsa seperti Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, menjadi bagian hidup keseharian masyarakat kita.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menyampaikan bahwa banyaknya pandangan bahwa lebih baik masa Orde Baru daripada sekarang disebabkan karena tidak adanya ketegasan kepemimpinan sekarang.
"Untuk menyelamatkan wajah demokrasi dan masa depan bangsa kita, dibutuhkan ketegasan pemerintah dan sistem pemerintahan yang mempunyai keberpihakan pada rakyat kecil. Golkar telah mencanangkan untuk membangun negara kesejahteraan," ujar Ical.
"Pada level dan keadaan tertentu, pemerintah seharusnya mengambil alih dan mengintervensi untuk melindungi rakyat kecil. Golkar akan konsisten terhadap pengalokasian dana bantuan langsung untuk rakyat. Itulah sejatinya keberadaan pemerintah di tengah-tengah masyarakat," katanya.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011