"Termasuk membuka kawasan baru dan mempermudah akses masyarakat untuk keluar masuk antardaerah," ujarnya di sela peresmian di Bojonegoro, Rabu.
Dengan adanya jembatan penghubung Kecamatan Kanor Bojonegoro dan Kecamatan Rengel Tuban tersebut maka mempermudahkan masyarakat yang semula melakukan jual beli di Pasar Rengel maupun Pasar Kanor.
Bahkan, beberapa waktu lalu tidak jauh dari dibangunnya jembatan ada kasus penyeberangan perahu mengalami kecelakaan dan menimbulkan korban jiwa.
"Biasanya menggunakan perahu dan harus melintasi Sungai Bengawan Solo. Masyarakat Bojonegoro yang ingin ke Tuban atau sebaliknya sekarang dapat lebih mudah, aman dan cepat," ucapnya.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga menjelaskan dengan meluasnya akses Bojonegoro-Tuban yang secara resiprokal atau saling berbalasan maka lembaga pendidikan dan sektor UMKM akan semakin luas di sekitar terusan Bojonegoro dan Tuban.
Peresmian tersebut ditandai dengan penekanan tombol bersama-sama oleh Gubernur Jatim, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.
"Atas nama kita semua, Jembatan Terusan Bojonegoro-Tuban, saya resmikan dengan mengucapkan Basmallah," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Sementara itu, turut hadir Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky serta beberapa pejabat forkopimda setempat.
Jembatan yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo tersebut dibangun sejak April 2021 dengan memiliki panjang 210 meter, lebar jalur kendaraan tujuh meter meter dan 2 x 1 meter untuk trotoarnya.
Baca juga: Pemprov Jatim perbaiki infrastruktur jalan rusak akibat banjir Jember
Baca juga: Khofifah ingatkan saling menghormati keberagaman, termasuk di Semeru
Baca juga: Khofifah: Jangan lengah meski 18 daerah di Jatim PPKM level 1
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022