Madiun (ANTARA News) - Jalur rel ganda (double track) kereta api jalur utara Jakarta-Surabaya ditargetkan rampung dan bisa digunakan pada 2014 mendatang.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dalam kunjungan kerjanya di PT Industri Kereta Api (INKA) Madiun Senin mengatakan, rel ganda lintas utara rute Jakarta-Surabaya diharapkan bisa memperkuat armada penumpang maupun logistik.

"Saat ini double track baru terlaksana untuk rute Jakarta-Pekalongan. Dengan berbagai persiapan melalui program multiyears, diharapkan proyek ini akan dapat dilakukan pada tahun 2014 mendatang," ujar Bambang kepada wartawan.

Menurut dia, pihak Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perkeretapian, saat ini telah melakukan berbagai persiapan untuk mewujudkan "double track" tersebut.

"Setelah jadi, dipastikan, kapasitas angkutan jalur utara Jakarta-Surabaya akan meningkat dua kali lipat dari jalur yang telah ada saat ini," terang Bambang.

Selain membantu armada penumpang, "double track" tersebut juga bertujuan untuk membagi beban jalan yang saat ini dinilai sudah sangat berat akibat beban logistik yang berlebihan. Selama ini, 10 persen dari beban logistik yang ada, ditumpangkan ke jalan.

"Sehingga, dengan adanya double track, beban jalan untuk logistik akan berpindah ke angkutan perkeretaapian," kata Bambang.

Sementara Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan, menambahkan, sejumlah persiapan telah dilakukan pemerintah untuk mewujudkan proyek rel ganda jalur utara Jakarta-Surabaya tersebut.

Diantaranya inventarisasi lahan-lahan yang berpotensi untuk pembebasan, yang diperkirakan akan selesai tahun ini. Juga, analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) sebagai kelengkapan proyek.

"Dengan persiapan-persiapan tersebut, diharapkan pada tahun 2012 telah dapat dilakukan pekerjaan fisiknya secara sistem multiyears, yang dibagi dalam paket-paket sesuai kemampuan kontraktor yang ada di Indonesia," ujar Tundjung.

Adapun desain kostruksi yang akan dipakai sama dengan model sepur yang ada saat ini, yakni sepur sempit dan struktur biasa yang memiliki balas, bantalan beton, dan rel. Desain konstruksi tersebut telah selesai dilakukan pada anggaran tahun 2011.

"Total nilai investasi untuk proyek ini diperkirakan mencapai Rp9,1 triliun dengan waktu pengerjaan selama dua tahun," kata Tundjung.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011