Kami belum melebarkan secara maksimal jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19. Kebijakannya adalah semua siagaJakarta (ANTARA) - Pemprov DKI Jakarta menyiapkan sekitar 4.000 tempat tidur untuk tempat isolasi pasien COVID-19 termasuk varian Omicron yang tersebar di 140 rumah sakit di Jakarta.
"Kami belum melebarkan secara maksimal jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19. Kebijakannya adalah semua siaga," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, di Balai Kota Jakarta, Rabu.
Jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19 itu lebih rendah dibandingkan kapasitas yang disediakan ketika puncak gelombang kedua kasus COVID-19 pada Juli 2021, dengan kapasitas sekitar 15.000 tempat tidur.
Dengan menyediakan kapasitas sekitar 4.000 tempat tidur, maka rumah sakit rujukan dapat membuka ruang lebih besar untuk perawatan pasien non-COVID-19.
"Kami lihat trennya, nanti kalau trennya naik kami luaskan sambil melihat regulasi dari pusat, apakah isolasi di rumah sakit seperti yang lalu untuk kasus sedang dan berat saja, sehingga OTG (orang tanpa gejala) atau gejala ringan cukup isolasi mandiri atau terpusat, kami sesuaikan," ucapnya.
Baca juga: Penanganan COVID-19 di Jakarta terkendali meskipun ada lonjakan kasus
Menurut Widyastuti, untuk isolasi mandiri ditentukan penilaian dari satuan tugas, salah satunya terkait kelayakan lokasi. Namun, jika lokasi tidak memungkinkan menjadi tempat isolasi mandiri, maka pihaknya mendorong isolasi terpusat.
"Untuk kasus Omicron saat ini, dilakukan isolasi terpusat di RS Wisma Atlet dan rumah sakit rujukan," katanya.
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta per Minggu (9/1) dari total jumlah tempat tidur pasien COVID-19 mencapai 3.885 tempat tidur di 140 rumah sakit, sudah terpakai 348 tempat tidur atau sembilan persen.
Sedangkan keterisian tempat tidur di ruang perawatan intensif (ICU) mencapai 31 tempat tidur atau lima persen dari total 604 tempat tidur.
Baca juga: Warga jalani isolasi mandiri di Jakarta mencapai 1.767 orang
Baca juga: Wagub DKI: BOR rumah sakit di Jakarta turun jadi 77 persen
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022