Damaskus (ANTARA News/RIA Novosti) - Presiden Suriah Bashar al-Assad diharapkan untuk menyampaikan pidato TV mengenai situasi di negaranya pada Senin, kata kantor berita negara SANA.
Lebih dari 1.300 orang telah tewas dan lebih dari 10.000 lainnya ditangkap oleh pasukan keamanan Suriah sejak pemberontakan terhadap kekuasaan 40 tahun keluarga Assad di Suriah pecah tiga bulan lalu.
Ribuan orang telah menyeberang ke Turki untuk menghindari kekerasan, dan kamp-kamp pengungsi besar didirikan di perbatasan dengan Suriah.
"Presiden Bashar al-Assad besok siang membahas situasi bangsa pada saat ini di Suriah," kata SANA pada Ahad.
Pidato itu akan menjadi ketiga kalinya sejak pemberontakan meletus pada Maret.
Washington tidak secara resmi meminta Assad, yang telah memerintah Suriah selama lebih dari satu dekade, untuk mundur seperti yang terjadi dengan mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak dan pemimpin Libya Kolonel Muammar Gaddafi.
Namun, Amerika Serikat bersama dengan Uni Eropa, menjatuhkan sanksi terhadap Assad dan banyak anggota keluarganya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan Jumat bahwa Amerika Serikat sedang berusaha membujuk Rusia untuk bekerja sama mengenai resolusi tentang Suriah dengan pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB.
Rusia telah menentang resolusi mengecam kekerasan di Suriah dan mendesak solusi diplomatik untuk krisis tersebut, sementara Prancis, Inggris dan Jerman telah mendorong resolusi yang akan disahkan oleh Dewan Keamanan guna mencegah pertumpahan darah lebih lanjut.
(T.H-AK/C/H-AK/S004) (*)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011