Karawang (ANTARA News) - Deklarasi anti kekerasan sejumlah organisasi kepemudaan dan organisasi mahasiswa Islam mewarnai peringatan Isra Mi`raj di Pondok Pesantren Al-Maghfiroh Desa Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu malam.
"Isra Mi`raj ini diwarnai dengan deklarasi anti kekerasan karena sejak beberapa bulan terakhir sering terjadi kekerasan yang mengatasnamakan agama," kata Panitia Pelaksana Isra Mi`raj Agus Fudholi di Karawang.
Dikatakannya, inisiatif digelarnya deklarasi anti kekerasan tersebut merupakan bentuk keprihatinan pemuda dan mahasiswa terhadap berbagai jenis kekerasan yang selalu terjadi di berbagai daerah, selama beberapa bulan terakhir.
Menurut dia, diantara berbagai kekerasan yang terjadi beberapa waktu lalu itu ialah kekerasan yang menimpa jemaat Ahmadiyah, bom bunuh diri, dan berbagai jenis kekerasan lainnya.
"Aksi-aksi kekerasan itu sangat mengancam umat Islam, karena sering kali kekerasan dikaitkan dengan Islam. Selain itu, berbagai aksi kekerasan itu juga akan mengancam NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)" kata dia.
Atas dasar itulah, kata dia, Gerakan Pemuda Ansor Karawang bersama sejumlah organisasi kepemudaan dan organsiasi mahasiswa di Karawang melakukan deklarasi anti kekerasan, sekaligus mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan dan menjunjung tinggi toleransi.
Deklarasi anti kekerasan itu sendiri diawali dengan pembacaan pernyataan deklarasi anti kekerasan, kemudian pemukulan bedug oleh Ketua Gerakan Pemuda Karawang Ansor Emay Ahmad Maehi, serta dilanjutkan dengan pelepasan burung merpati dan pembacaan shalawat nabi bersama-sama. (MAK/M027/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011