New York (ANTARA News) - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyambut komitmen negara-negara dalam konferensi internasional di China yang siap mengeluarkan dana total 1,9 miliar dolar AS bagi upaya pencegahan penyebaran wabah flu burung.
"Ini menunjukkan bahwa dunia sangat peduli dan ingin adanya upaya efektif menghadapi ancaman flu burung yang kemungkinan bisa menyebabkan pandemi," kata Koordinator Penanganan Masalah Flu Burung PBB, Dr David Nabarro.
Dalam pernyataannya yang dipublikasikan pusat media PBB, Rabu, Nabarro mengatakan bahwa komitmen tersebut lebih besar dari perhitungan PBB.
PBB sebelumnya memperkirakan diperlukannya dana sebesar 1,4 miliar dolar untuk memerangi wabah flu burung yang kini telah mengakibatkan 79 orang meninggal dunia.
Nabarro juga menyebutkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam pencegahan flu burung. Upaya itu sangat terkait dengan masalah perekonomian yang bisa mengancam masyarakat di negara-negara yang telah terkena wabah flu burung.
Dia mencontohkan di Indonesia di mana terdapat jutaan kelompok kecil unggas peliharaan yang berada di halaman belakang rumah masyarakat.
Sementara itu, Sekjen PBB Kofi Annan mengatakan bahwa kini koordinasi bersama secara internasioal menjadi sangat penting untuk mencegah timbulnya pandemi pada manusia yang bisa mengancam jutaan jiwa.
"Kita memerlukan upaya besar-besaran, mulai dari memperbaiki sistem peternakan, melakukan vaksinasi, hingga mendorong perubahan dalam cara hidup manusia yang dekat dengan unggas," kata Annan.
Menurut Annan, besarnya biaya yang harus dikeluarkan nantinya kecil dibanding harga yang harus dibayar untuk suatu pandemi.
Sementara itu, Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka telah berjanji untuk membantu senilai 334 juta dolar.
Deplu AS dalam siaran pers Rabu mengatakan bahwa bantuan tersebut antara lain berupa hibah dan bantuan teknis bagi negara-negara yang terkena wabah flu burung. (*)
Copyright © ANTARA 2006