lanjut atau tidak, tergantung dari siswa dan sekolahnyaMadiun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara 100 persen untuk siswa tingkat SD dan SMP di wilayahnya yang mulai berlangsung pada Senin tanggal 10 Januari 2022.
Bupati Madiun H. Ahmad Dawami mengatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Kabupaten Madiun tersebut merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Selain itu, juga mendasar dari wilayah Kabupaten Madiun yang telah menggelar vaksin COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun.
"Vaksinasi anak 6-11 tahun kita basisnya ada di sekolah. Hingga kini capaian vaksin anak sudah 38 persen dan Kabupaten Madiun bulan ini targetnya selesai," ujar Kaji Mbing sapaan akrab Bupati Madiun Ahmad Dawami, Selasa.
Dari hasil tinjauannya itu, Bupati menyatakan bahwa pelaksanaan PTM di hari pertama sudah sesuai yang diharapkan. Seperti pihak sekolah telah menyediakan tempat cuci tangan, alat pengukur suhu tubuh, dan wajib bermasker.
Baca juga: Pemkot Madiun siap gelar pendidikan tatap muka
Baca juga: Pemkot Madiun uji coba PTM berkonsep luar kelas
Tiap bangku juga hanya ditempati satu anak. Kemudian, ada jarak antarbangku minimal 1 meter atau 100 cm. Karena ada jarak 1 meter, tidak cukup 100 persen. Makanya PTM dilakukan secara shift, tapi tetap 100 persen.
Selain itu, juga tidak ada jam istirahat dan dianjurkan siswa untuk membawa bekal dari rumah. Bahkan, kantin dan perpustakaan untuk sementara ditutup agar memudahkan guru memantau para siswa dan lebih mudah melakukan evaluasi.
Pihaknya meminta seluruh orang tua dan siswa untuk meningkatkan penerapan prokes. Instruksi itu juga berlaku bagi para pendidik maupun tenaga kependidikan.
"PTM 100 persen ini bisa lanjut atau tidak, tergantung dari siswa dan sekolahnya yang harus patuh dalam protokol kesehatan dan percepatan vaksin kepada siswanya," jelasnya.
Diharapkan kasus COVID-19 di Kabupaten Madiun terus terkendali sehingga PTM 100 persen dapat dijalankan seperti biasanya.
Tercatat, secara keseluruhan di Kabupaten Madiun kasus konfirmasi COVID-19 hingga Selasa (11/1/2022) mencapai 8.850 orang. Dari jumlah itu, 8.153 orang telah sembuh, dua orang dalam perawatan, dan 695 orang meninggal dunia.
Baca juga: Gubernur Jatim minta disiplin protokol kesehatan diperketat saat PTM
Tiap bangku juga hanya ditempati satu anak. Kemudian, ada jarak antarbangku minimal 1 meter atau 100 cm. Karena ada jarak 1 meter, tidak cukup 100 persen. Makanya PTM dilakukan secara shift, tapi tetap 100 persen.
Selain itu, juga tidak ada jam istirahat dan dianjurkan siswa untuk membawa bekal dari rumah. Bahkan, kantin dan perpustakaan untuk sementara ditutup agar memudahkan guru memantau para siswa dan lebih mudah melakukan evaluasi.
Pihaknya meminta seluruh orang tua dan siswa untuk meningkatkan penerapan prokes. Instruksi itu juga berlaku bagi para pendidik maupun tenaga kependidikan.
"PTM 100 persen ini bisa lanjut atau tidak, tergantung dari siswa dan sekolahnya yang harus patuh dalam protokol kesehatan dan percepatan vaksin kepada siswanya," jelasnya.
Diharapkan kasus COVID-19 di Kabupaten Madiun terus terkendali sehingga PTM 100 persen dapat dijalankan seperti biasanya.
Tercatat, secara keseluruhan di Kabupaten Madiun kasus konfirmasi COVID-19 hingga Selasa (11/1/2022) mencapai 8.850 orang. Dari jumlah itu, 8.153 orang telah sembuh, dua orang dalam perawatan, dan 695 orang meninggal dunia.
Baca juga: Gubernur Jatim minta disiplin protokol kesehatan diperketat saat PTM
Baca juga: Dinas Pendidikan Jatim ingatkan kantin dilarang buka saat PTM
Baca juga: Wagub Jatim tinjau pelaksanaan sekolah tatap muka pertama di Lamongan
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022