Bahwa ada kenaikan, itu pasti. Apalagi kalau mendekati Ramadhan
Jakarta (ANTARA) -
Barisan Ganjar Terdepan atau Brigade menilai kenaikan harga sejumlah bahan pangan seperti minyak goreng merupakan hal wajar terutama menjelang atau setelah perayaan besar terjadi.

"Ini perlu digarisbawahi. Bahwa ada kenaikan, itu pasti. Apalagi kalau mendekati Ramadhan. Jadi wajar saja, tidak sampai menimbulkan gejolak yang anarkis," ujar Ketua Umum Brigade, Gama Andrea, di Jakarta, Selasa.

Gama mengatakan, hal itu merupakan masalah klasik yang terjadi setiap tahun, sehingga permasalahan tersebut perlu disikapi secara serius oleh para pemangku kebijakan.

Menurut dia, saat ini, pemerintah juga telah memberikan solusi seperti pengadaan minyak goreng murah selama beberapa bulan ke depan. "Pemerintah langsung menggelontorkan operasi pasar yang direncanakan sampai Juni 2022," tutur dia.

Baca juga: Megawati kritisi kenaikan harga bahan pokok
Baca juga: Puan: Persoalan harga minyak goreng mahal jadi ironi


Di sisi lain, Gama menila,i komentar Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mengkritisi kenaikan harga bahan pokok, seperti minyak goreng, cabai, dan lainnya, belakangan ini merupakan bentuk kritik membangun terhadap pemerintah agar dapat menyikapinya secara serius.

Megawati menyoroti kenaikan harga bahan pokok tersebut pada Peringatan HUT Ke-49 PDI Perjuangan secara daring, di Jakarta, Senin (10/1).

Hal serupa juga disampaikan oleh pemilik usaha warung Tegal (warteg) yang bahkan bakal menaikkan harga menu makan, jika harga minyak goreng masih mahal.

Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni, mengatakan, harga minyak goreng yang saat ini berkisar Rp40 ribu per dua liter memberatkan pemilik warteg. "Rata-rata per harinya Warteg menggunakan 2-4 liter," kata Mukroni.

Mukroni mengatakan, pengusaha Warteg sebenarnya juga keberatan menaikkan harga menu karena takut kehilangan pelanggan dan daya beli warga yang belum pulih terdampak pandemi COVID-19.

Baca juga: Pemilik warteg bakal naikkan harga bila minyak goreng terus mahal
Baca juga: Kadin dukung kebijakan pemerintah stabilkan harga minyak goreng

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022