Biak (ANTARA News) - Ketua Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Papua, Bahlil Lahadalia mengakui, lulusan sarjana berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di tanah Papua sebagian besar kurang berminat menjadi pengusaha karena minimnya pengalaman serta keterbatasan modal usaha.
"Pasca menyelesaikan studi lulusan perguruan tinggi dominan berkeinginan melamar menjadi PNS, padahal peluang usaha di tanah Papua masih terbuka luas, karena itu HIPMI terus mengkampanyekan semangat wirausaha di kalangan mahasiswa,," ungkap Ketua HIPMI Papua Bahlil Lahadalia menanggapi minimnnya minat mahasiswa mengeluti dunia usaha, Minggu.
Bahlil mengatakan, selama kurang lebih tiga tahun memimpin kepengurusan HIPMI Papua pihaknya telah mendorong serta memberikan peluang kepada lulusan perguruan tinggi untuk mengeluti dunia bisnis di tanah Papua.
Jajaran pengurus HIPMI Papua,lanjut Bahlil, terus mendorong serta menumbuhkan semangat wira usaha di kalangan mahasiswa berbagai perguruan tinggi namun hasilnya hingga saat ini dirasakan belum maksimal.
"HIPMI organisasi kumpulan pengusaha muda yang professional,tangguh dan mandiri siap memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk mengeluti dunia bisnis, ya bentuk dukungan itu bisa berupa bimbingan manajemen,pencarian permodalan hingga menjadi anak angkat HIPMI," ungkap Bahlil.
Ia mengakui, berdasarkan data keanggotaan pengusaha HIPMI di tanah Papua hingga 2011 tercatat sekitar 3.000 lebih pengusaha muda bergerak di berbagai sektor usaha,kecil dan menengah siap membantu pengembangan semangat wirausaha bagi lulusan perguruan tinggi.
"Dari 3.000 keanggotaan HIPMI Papua sekitar 40 persen merupakan pengusaha asli Papua, ya jumlah ini diharapkan terus bertambah sejalan road show wirausaha HIPMI ke berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di tanah Papua," harap Bahlil.
Jenis usaha pengusaha muda anggota HIPMI Papua, mulai dari sektor riil seperti bisnis pertokoan, tambal ban mobil/motor,bengkel hingga pengusaha kontsruksi ,distributor barang dan usaha produktif lainnya.(*)
(T.M039)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011