Seoul (ANTARA) - Sebuah jet tempur F-5E milik Korea Selatan jatuh di sebuah gunung tidak jauh dari kota Hwaseong, Provinsi Gyeonggi, Selasa (11/1) siang dan menewaskan sang pilot.
Angkatan Udara Korsel mengatakan pilot berpangkat kapten itu tewas setelah gagal mengaktifkan kursi pelontar.
Pilot tersebut hanya diidentifikasi dengan nama keluarganya, Shim, dan satu-satunya orang yang berada dalam jet tempur nahas itu.
Peringatan tentang kebakaran mesin muncul tak lama setelah jet tempur itu lepas landas dari pangkalan AU di Suwon, Gyeonggi, sekitar pukul 13:44 waktu setempat (12.44 WIB).
Sebuah tim akan menyelidiki penyebab pasti kecelakaan dan kerusakan pesawat tersebut.
Korsel telah mengoperasikan sekitar 200 jet tempur F-5 buatan AS sejak tahun 1970-an. Sebagian besar sudah tidak dapat digunakan atau akan dinonaktifkan.
Jatuhnya pesawat F-5E pada Selasa (11/1) itu menjadi insiden kecelakaan terkini yang melibatkan jet tempur milik AU Korsel.
Pekan lalu, sebuah jet tempur F-35A melakukan pendaratan darurat saat melakukan sesi latihan. Jet tempur itu terpaksa mendarat di Seosan, sekitar 150 km dari Seoul.
Menurut kantor berita Yonhap, 12 jet tempur F-5 telah jatuh di Korsel sejak 2000, termasuk pada 2010 ketika dua pesawat itu jatuh di gunung yang menewaskan tiga pilot.
Sumber : Reuters
Baca juga: Pesawat kargo jatuh di Siberia, sembilan orang tewas
Baca juga: Pesawat kargo jatuh di Sudan Selatan, tewaskan lima orang
Baca juga: Helikopter dengan 16 orang jatuh di Far East Rusia
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022