Padang (ANTARA News) - Group Band Slank yang hadir di Kota Padang, Sumatera Barat, mengatakan untuk bisa maju, band daerah harus bisa bergerak independen (mandiri,red) dengan membetuk komunitas kecil, hingga dilirik oleh label.
Vokalis Band Slank, Kaka menyatakan, dalam bermusik sebenarnya grub band lokal tidak kalah dengan yang ada di wilayah sekitar Jakarta, namun yang jadi kendalanya hanyalah lokasi yang jauh dari pantauan pusat (Jakarta,red).
"Kita melihat kalau kualitas bermusik band daerah tidak kalah dengan yang ada di pusat, namun jarak yang menjadi kendalanya, walu demikian bend daerah tidak harus pergi ke Jakarta untuk bisa maju," kata Kaka, di Padang.
Ia menambahkan, agar bisa maju dan dilirik oleh label besar, salah satu caranya adalah dengan membuat komunitas kecil pencinta band daerah tersebut, dan perlahan membesarkan diri, nantinya pasti akan dilirik oleh label.
Pernyataan tersebut dikatakan Kaka, setelah melakukan penjurian di sembilan kota dalam Road to Soundrenaline Live Selection, yang merupakan ajang untuk bend daerah memperebutan tiket Soundrenaline 2011 yang akan dilaksanakan di Pekanbaru pada tanggal 25 Juni 2011.
Sehubungan dengan itu, melakukan penampilan-penampilan di panggung-panggu baik itu dari cafe, pertunukan musik, dan lainya dengan rutin juga merupakan cara untuk dilirik oleh labal.
"Band lokal harus berani dengan terus menerus tampil di pangung, dan biarkan secara alami dilirik oleh label," jelas Kaka.
Kaka menambahkan, pembuatan studio-studio rekaman di daerah juga menjadikan salah satu alternatif agar band lokal bisa mendapatkan tempat di kancah musik nasional.
Dari semua pernyataan yang disampaikan vokalis Slank tersebut, menurutnya kemandirian dalam bermusik tersebut adalah hal yang paling utama agar bisa maju, jangan bergantung pada label semata.
"Road to Soundrenaline Live Selection ini juga merupakan salah satu cara agar band daerah dapat mendobrak belantika musik tanah air, selama meraka mau berjuang dan berusaha," tegas Kaka.(*)
(ANTARA)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011