Seoul (ANTARA News/AFP) - Pasukan Korea Selatan menembaki sebuah pesawat penumpang yang terbang dari China membawa 119 penumpang setelah menduga pesawat itu milik Korea Utara, kata militer dan para pejabat penerbangan, Sabtu.

Insiden itu terjadi Jumat dekat perbatasan laut antara kedua Korea di tengah ketegangan yang meningkat antara Seoul dan Pyongyang.

Tentara yang menjaga satu pos penjagaan di pulau Gyodong lepas pantai barat Korea Selatan (Korsel) dengan menggunakan senapan-senapan K-2 menembak ke arah pesawat itu, yang sedang menurun saat mendekati Bandara Internasional Incheon.

Gyodong terletak hanya 1,7 km selatan pantai Korea Utara (Korut).

Pesawat itu sedang terbang di tenggara pulau Jumun, 12km selatan Gyodong menuju Incheon.

"Penembakan itu berlangsung sekitar 10 menit tetapi pesawat itu terlalu jauh dari jangkauan tembak senapan dan tidak mengalami kerusakan apapun," kata kantor berita Yonhap mengutip pernyataan seorang pejabat Korps Marinir.

"Ketika pesawat itu berada di pulau Jumun, tentara mengira itu adalah pesawat militer Korut dan melepaskan tembakan."

Seorang juru bicara Marinir mengemukakan kepada AFP berita itu benar tetapi menolak menjelaskan lebih jauh.

Seorang pengawas penerbangan mengemukakan kepada AFP pesawat Asiana itu datang dari China dengan membawa 119 penumpang dan awak mengikuti rute normal penerbangan.

"Pesawat itu terbang mengikuti aturan yang normal. Pesawat itu tidak melanggar rute normal," kata pengawas penerbangan itu.

Tentara Korsel telah disiagakan untuk menghadapi segala mungkin tindakan provokatif oleh Korut saat ketegangan di lintas perbatasan meningkat.

Seorang juru bicara Asiana mengatakan pesawat itu tidak mengalami bahaya karena terlalu jauh dari pos penjagaan militer.

Hubungan antara kedua negara tetap berada pada titik terendah dalam lebih satu dasa warsa setelah Pyongynag akhir bulan lalu menyatakan bahwa pihaknya memutuskan semua kontak dengan pemerintah konservatif Korsel.(*)

(Uu.H-RN/H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011