Shanghai (ANTARA) - Saham-saham China ditutup lebih rendah pada Selasa, karena ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS yang lebih cepat dan wabah COVID-19 domestik membebani sentimen, dengan saham yang terkait dengan metaverse dan mata uang digital memimpin kerugian.
Indikator utama Bursa Efek Shanghai, Indeks Komposit Shanghai tergelincir 0,73 persen atau 26,08 poin menjadi menetap di 3.567,44 poin, sementara indeks saham unggulan CSI300 merosot 0,96 persen atau 46,27 poin menjadi berakhir di 4.797,77 poin.
Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China ditutup 1,27 persen atau 183,62 poin lebih rendah menjadi 14.223,35 poin.
Nilai transaksi gabungan saham yang dicakup oleh kedua indeks Shanghai dan Shenzhen mencapai hampir 1,06 triliun yuan (sekitar 166,45 miliar dolar AS), naik dari 1,05 triliun yuan pada hari perdagangan sebelumnya.
Sedangkan indeks Kompasit ChiNext yang melacak perusahaan-perusahaan rintisan (start-up) di papan perdagangan bergaya NASDAQ China, merosot 1,28 persen menjadi ditutup pada 3.056,15 poin.
Di Hong Kong, Indeks Hang Seng (HSI) berakhir turun tipis 0,03 persen atau 7,48 poin menjadi 23.739,06 poin, sementara Indeks Hong Kong China Enterprises sedikit menguat 0,04 persen atau 3,64 poin menjadi ditutup di 8.369,01 poin.
Beberapa bank terbesar di Wall Street sekarang memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga empat kali tahun ini, dan Goldman Sachs memperkirakan The Fed memulai proses pengurangan ukuran neracanya segera setelah Juli.
China sedang berjuang dengan wabah COVID-19 lokal terbaru, dan varian Omicron telah terdeteksi di setidaknya tiga provinsi.
Baca juga: Saham China dibuka turun, balik melemah dari kenaikan sesi sebelumnya
Baca juga: Saham China berakhir naik, hentikan kerugian 4 hari beruntun
Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah, perpanjang kerugian 4 sesi sebelumnya
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022