Kairo (ANTARA News) - Presiden FIFA Sepp Blatter hari Rabu mengusulkan agar Afrika diberi jatah lebih banyak di babak final Piala Dunia mendatang. Afrika mendapat jatah lima negara pada babak final Piala Dunia di Jerman 2006 yang akan dimulai 6 Juni, yakni Pantai Gading, Ghana, Angola, Tunisia, dan Togo, dan akan menjadi tuan rumah babak final Piala Dunia 2010 untuk pertama kalinya di Afrika Selatan. Meskipun belum ada keputusan apakah Afrika Selatan akan menjadi bagian dari jatah Afrika pada Piala Dunia 2010 atau akan menambah jatah Afrika menjadi enam negara, Blatter secara jelas mengisyaratkan bahwa ia mendukung Afrika mendapat jatah enam negara. Saat menyoroti lima negara Afrika akan disejajarkan dengan 14 negara dari Eropa di Jerman, Blatter mengatakan kepada Kongres Sepakbola Afrika (CAF), "Saya tidak perlu menjelaskan peraturan matematikanya. "Mereka yang mempunyai wakil lebih banyak akan secara otomatis , dan bahkan barangkali secara logika, mempunyai kesempatan lebih baik. "Apa yang harus dilakukan? Anda harus berjuang di lapangan dan saya dapat menjamin Anda bahwa kami akan terus berjuang bagi perwakilan Afrika yang lebih baik di Piala Dunia," katanya, yang mendapat sambutan meriah di antara para utusan. "Tahun 1998, saat saya sedang berjuang menjadi presiden FIFA, saya mempunyai ... suatu proyek di benak saya untuk membawa Piala Dunia ke Afrika. Itu sudah terwujud sekarang ini." Blatter mengatakan ramalan bahwa Piala Dunia di Afrika akan kekurangan dana di banding turnamen-turnamen sebelumnya terbukti salah dan mengatakan Afrika Selatan akan meraih keberhasilan lebih besar dibanding Jerman. "Pasar belum pernah salah, peramal lah yang membuat kesalahan," kata Blatter dikutip Reuters. "Piala Dunia 2010, dengan sebagian besar kontrak sudah kami capai dengan televisi dan sponsor, akan menghasilkan lebih banyak uang dibanding Piala Dunia 2006.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006