Sana`a (ANTARA News) - Kunjungan Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid ke Yaman mencerminkan hubungan persaudaraan yang diikat akar historis antara bangsa Yaman dan Indonesia sejak beberapa abad yang lalu. Hal tersebut terlihat dari sambutan hangat Ketua Dewan Shoura (Permusyawaratan) Yaman, Abdul Aziz Abdul Ghani sejak dari bandara internasional Sana`a, Rabu yang diwarnai sambutan saudara kepada saudaranya yang tinggal jauh di seberang namun selalu dekat di hati. Kedua pejabat tinggi tersebut juga mengakui bahwa antara kedua bangsa telah diikat jalinan persaudaraan sejak lama, ketika para kaum pedagang Yaman datang ke Indonesia untuk berdagang sekaligus menyiarkan agama Islam. "Kunjungan ini sebagai upaya untuk melanjutkan hubungan persaudaraan yang telah terbina antara kedua negara sejak lama. Kunjungan ini juga kami harapkan sebagai upaya memupuk solidaritas antara negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI)," kata Hidayat Nur Wahid kepada TV satelit Yaman setibanya di bandaraSana`a. Sambutan persaudaraan juga nampak dari sambutan Ketua Parlemen Yaman, Sheikh Abdullah Bin Husein Al-Ahmar yang melihat bangsa Indonesia bagian tidak terpisahkan dari bangsa Yaman mengingat jutaan rakyat Indonesia keturunan Yaman telah menyatu dengansaudara-saudaranya. "Hubungan antar bangsa yang didasari oleh agama jauh lebih kuat dengan hubungan yang didasari oleh kepentingan-kepentingan lainnya," papar Al-Ahmar sambil menyatakan kebanggan rakyat Yaman atasIndonesia sebagai negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Sambutan penuh harmonis dari para pejabat tinggi Yaman, menurut pantauan ANTARA, juga sebagai cerminan ketokohan Nur Wahid sebagai salah satu tokoh parpol Islam Indonesia yang dikenal luas di dunia Arab umumnya dan Yaman khususnya. Pak Hidayat, demikian sapaan akrab mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, juga tidak lupa mohon doa kepada SheikhAl-Ahmar yang juga Ketua Umum Partai Islam Al-Islah itu agar bangsa Indonesia terus maju dan mampu mengatasi segala masalah yang dihadapinya. Pertemuan kedua dengan Ketua Dewan Shoura yang sedianya diadakan Rabu (18/1) sore ditunda pada Minggu (22/1) sekaligus pada kesempatan tersebut Nur Wahid akan menyampaikan pidato di depan sidang Dewan Shoura Yaman. Selama kunjungan ke Yaman, Ketua MPR RI pada Kamis dan Jum`at (19 dan 20/1) dijadwalkan berkunjung ke kota santri, Tarim di Hadramaut, asal penyebaran Islam di Tanah Air untuk bertemu sejumlah pimpinan lembaga pendidikan Islam dan santri Indonesia yang belajar di sana. Pada Sabtu (21/1), pihak tuan rumah menganggedakan untuk berkunjung ke kawasan bebas (free zone) di kota pelabuhan Aden. Pada Minggu (22/1) malam, dijadwalkan acara ramah tamah dengan masyarakat Indonesia di ibu kota Sana`a.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006