Jakarta (ANTARA News) - Penayangan iklan layanan masyarakat oleh televisi sampai saat ini belum dapat terselenggara secara optimal lantaran adanya kesulitan dalam birokrasi.
President Director JAK-TV Erick Tohir, saat berbincang-bincang dengan wartawan di sela acara "JAK-TV DAY" di lingkungan kantor stasiun televisi lokal Ibukota tersebut, Rabu, mengakui adanya birokrasi yang menghambat iklan layanan masyarakat.
"Kalau iklan masyarakat, kami sebagai pengusaha sudah membuka diri bahkan menawarkan diri untuk bekerjasama. Tetapi terus terang saja, masalahnya ada di birokrasi," katanya.
Erick mengatakan hal itu ketika ditanyakan tentang harapan Gubernur Sutiyoso ketika meresmikan kantor baru JAK-TV di area Kawasan Tenda Semanggi tahun lalu.
Menurut dia, kerjasama yang sudah berlangsung baik adalah dengan Kepolisian Daerah DKI Jakarta, sedangkan dengan Pemda DKI baru terjalin dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Dinas Kebersihan.
"Unit-unit lainnya belum. Ya, karena itu tadi, masalah birokrasi. Padahal televisi, bukan hanya kita, sudah sepakat untuk tidak memungut bayaran," katanya.
Jak-TV Day merupakan kegiatan pertemuan antara manajemen stasiun televisi tersebut dengan mitra bisnisnya.
Dalam kegiatan itu diperkenalkan program-program baru yang diharapkan dapat menarik minat berbagai perusahaan yang selama ini bekerjasama, dan sekaligus juga untuk memuaskan pemirsa melalui tayangan-tayangan berkualitas.
Sebagai televisi lokal, sampai saat ini tayangan Jak-TV yang bersifat lokal (Jakarta) baru mencapai 25 persen, di antaranya empat program unggulan, Jak`s Traffic (informasi lalu lintas), Jakarta Today (berita aktual yang terjadi di Jakarta dan di seluruh daerah), Exploring Jakarta (informasi tentang tempat-tempat bersejarah di Jakarta), dan City View (forum dialog untuk menampung aspirasi antara pembicara dan masyarakat Jakarta secara interaktif).
"Kami secara bertahap akan meningkatkannya menjadi 40 persen, dan selanjutnya mencapai 80 persen. Ini sesuai dengan slogan kami, `My City, My TV`, TV-nya orang Jakarta," kata Erick.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006