Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang jatuh pada perdagangan sesi pagi Selasa, mengikuti penutupan Wall Street yang lemah semalam, karena investor berhati-hati bahwa Federal Reserve AS dapat menaikkan suku bunga segera setelah Maret.
Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi mendorong aksi jual di saham teknologi.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 0,87 persen menjadi 28.231,31 poin pada penutupan tengah hari, setelah jatuh sebanyak 1,37 persen di awal sesi. Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas tergerus 0,72 persen menjadi 1.981,22 poin.
"Pasar Jepang terseret oleh penutupan Wall Street yang lemah selama dua sesi berturut-turut dan sentimen investor berhati-hati mengenai prospek kebijakan moneter AS," ujar Shoichi Arisawa, manajer umum departemen riset investasi di IwaiCosmo Securities.
Saham-saham AS jatuh semalam, karena spekulasi bahwa Fed dapat menaikkan suku bunga segera setelah Maret membuat investor mengurangi aset-aset berisiko dan mengangkat imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun ke level tertinggi dua tahun.
"Sulit untuk membuat taruhan aktif menjelang rilis data IHK (indeks harga konsumen) di AS," tambah Arisawa.
Data inflasi konsumen AS untuk Desember akan dirilis pada Rabu (12/1/2022), dengan IHK utama diperkirakan mencapai 7,0 persen secara tahun-ke-tahun, meningkatkan alasan untuk kenaikan suku bunga lebih awal.
Saham sektor teknologi menyeret Nikkei lebih rendah, dengan pembuat peralatan pembuat chip Tokyo Electron kehilangan 1,77 persen, investor perusahaan rintisan teknologi global SoftBank Group merosot 2,51 persen dan pembuat sensor Keyence anjlok 6,34 persen.
Nippon Paint Holdings anjlok 13,4 persen setelah pembuat bahan pelapis itu mengatakan para pemegang sahamnya berencana untuk menjual sahamnya di pasar publik.
Karena investor terus mengalihkan uang mereka ke perusahaan yang lebih besar di tengah kenaikan suku bunga di AS, pembuat pemanggang roti kelas atas Jepang Balmuda Inc, yang terdaftar sekitar dua tahun lalu, jatuh 4,41 persen setelah menangguhkan penjualan ponsel yang diluncurkannya pada November.
Baca juga: Saham Jepang ditutup sedikit melemah, investor bidik data pekerjaan AS
Baca juga: Nikkei catat penurunan terbesar 6 bulan setelah risalah Fed "hawkish"
Baca juga: Saham Jepang jatuh karena risalah Fed "hawkish", Toyota lanjutkan reli
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022