Tokyo (ANTARA News) - Kaisar Akihito mengucapkan terimakasih atas bantuan pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk para korban gempa bumi dan tsunami di Jepang.

Ucapan terimakasih itu disampaikan Kaisar Jepang di kediaman pribadinya (gosho) di kompleks Istana Kaisar, Tokyo, Jumat, saat menerima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono.

Dalam pertemuan tertutup yang berlangsung sekitar 15 menit itu, Kaisar Akihito juga menyampaikan keprihatinannya terhadap nasib awak buah kapal Indonesia yang turut menjadi korban bencana tsunami di Jepang.

Sementara itu Presiden Yudhoyono kembali menyampaikan keprihatinan dan bela sungkawa rakyat Indonesia terhadap rakyat Jepang.

Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono yang mengenakan kebaya berwarna hijau tosca turun dari mobil Roll Royce di pelataran kediaman kaisar tepat pukul 14.50 waktu setempat dan disambut oleh Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko yang mengenakan blouse berwarna kuning gading dan rok hitam.

Kedua Kepala Negara tampak saling membungkukkan badan untuk memberi hormat di depan pintu masuk kediaman Kaisar yang terbuat dari kaca.

Presiden dan Ibu Ani kemudian melakukan pertemuan dengan Kaisar dan permaisuri Jepang itu dalam salah satu ruangan di kediaman pribadi tersebut tanpa didampingi oleh satuan petugas pengamanan presiden. Paspamres, tim dokter kepresidenan dan petugas protokol menanti di luar kediaman pribadi Kaisar.

Dalam pertemuan selama 15 menit itu, Presiden Yudhoyono dan Kaisar Akihito dengan ditemani oleh seorang penerjemah duduk di salah satu sudut ruangan berukuran lebih kurang 6x4 meter itu sedangkan Ibu Ani dengan ditemani oleh Permaisuri Michiko dan seorang penerjemah yang lain duduk di sudut yang lain.

Seusai melakukan pertemuan, Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko kemudian mengantarkan Presiden Yudhoyono dan Ibu Ani kembali ke mobil yang telah menanti di halaman. Pasangan kerajaan itu juga tetap menanti di depan pintu hingga mobil yang membawa Presiden dan Ibu Ani tak lagi tampak dari pintu kediamannya.

Selama proses tersebut, baik Kaisar maupun Permaisuri tidak tampak saling bercakap-cakap, begitu juga seluruh wartawan yang hadir dalam acara itu yang sebelumnya telah diminta untuk tetap diam dan tidak berbicara pada Kaisar.

Hal itu membuat suasana terasa sangat sunyi dan formal penuh keheningan khas budaya Jepang selama beberapa menit lamanya sehingga suasananya terkesan makin sendu setelah Tokyo diguyur hujan semenjak pagi.

Kebekuan itu sirna setelah Kaisar membalas gerakan penghormatan yang diberikan sejumlah wartawan dengan menundukkan kepalanya.(*)

(T.G003/S019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011