Maret lalu, kepala LinkedIn untuk video, kreator, dan events Jake Poses mengatakan perusahaan telah melakukan tes awal untuk menciptakan pengalaman audio yang dapat terhubung ke identitas profesional penggunanya.
"Kami mengambil langkah besar ke depan dan membangun siaran LinkedIn Live dengan pengalaman interaktif yang sangat baru, sehingga memungkinkan anggota kami untuk lebih aktif berpartisipasi dalam percakapan," kata Poses.
Baca juga: LinkedIn digugat masalah iklan
Melalui fitur tersebut, pengguna dapat berpartisipasi dalam percakapan langsung dan bergabung dengan pembicara untuk berdiskusi, serta berkoneksi dengan orang lain setelah acara berakhir.
Mengutip TechCrunch, fitur tersebut akan mencakup alat untuk menjalankan konten interaktif end-to-end, tanpa perlu menggunakan perangkat lunak pihak ketiga. Tuan rumah juga akan dapat merekam dan menjalankan acara langsung dari LinkedIn.
Di awal, LinkedIn menargetkan bahwa yang dapat menjadi tuan rumah adalah akun yang telah menggunakan LinkedIn untuk terhubung dengan khalayak yang lebih luas.
Beberapa bulan terakhir, LinkedIn memang tengah berupaya menumbuhkan komunitas kreator yang lebih luas dan aktif. Untuk hal tersebut, mereka bahkan mengucurkan dana dan inkubator senilai 25 juta dolar AS atau sekitar Rp357 miliar pada musim gugur. Poses mengatakan saat ini telah terdapat 1,5 juta kreator yang telah diberi akses untuk menggunakan LinkedIn Live.
Baca juga: Microsoft tutup LinkedIn di China
Baca juga: "Startup" yang dinamis jadi pilihan incaran para pekerja muda
Baca juga: LinkedIn akan hapus fitur "Stories" mulai akhir September
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022