Malang (ANTARA News) - Perjanjian kontrak investor yang akan mengelola Arema Indonesia, yakni Bakrie Grup yang sedianya akan dilakukan Jumat malam akhirnya dibatalkan, setelah pihak Bakrie Grup tidak hadir di Malang dan masih akan melihat nilai perjanjian kembali.
"Pertemuan malam ini dibatalkan, karena masih butuh pendalaman perjanjian antara kedua pihak, yakni Bakrie Grup dan pihak PT Arema Indonesia," ujar Pengawas Yayasan Arema, Bambang Winarno, Jumat malam.
Ketika ditanya kapan akan dilakukan pertemuan kembali, Bambang belum bisa memastikan. "Rencana Bakrie Grup untuk mengelola Arema tidak berubah, hanya saja pertemuan malam ini terpaksa dibatalkan karena beberapa alasan prinsip," katanya.
Sebelumnya, Pembina Arema Indonesia Rendra Kresna mengaku, jika Bakrie Grup hanya akan menguasai sekitar 86 persen saham yang dimiliki PT tim berjuluk Singo Edan itu.
"Pihak investor tidak bisa memiliki seluruhnya saham PT Arema Indonesia karena masih ada saham Aremania dan pendiri Arema Lucky Acub Zaenal sekitar tujuh persen," katanya. Aremania adalah khalayak pendukung tim Arema.
Rendra, yang juga Bupati Malang, menjelaskan bahwa yayasan Arema memiliki 14 saham dengan total nilai Rp14 juta. Itu dihitung melalui persentase dan dari total saham sebanyak 14 persen, satu persennya dimiliki oleh Lucky Acub Zainal (pendiri Arema).
Dari 14 persen saham milik Arema itu, kata Rendra, tidak akan dijual semua, namun masih disisihkan untuk yayasan Arema.
Menyinggung perjanjian penjualan saham, Rendra mengatakan, masih belum ada kesepakatan resmi.
Agenda penandatanganan perikatan antara investor dengan Arema Indonesia ini akan dilanjutkan dengan penyerahan kucuran dana tahap awal sebesar Rp10 miliar. Dana itu akan digunakan untuk melunasi gaji pemain dan pelatih serta utang Arema, sedangkan kucuran dana tahap kedua akan diberikan menjelang musim kompetisi 2011/2012 digelar. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011