Jakarta (ANTARA News) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengakui pesawat Lion Air JT 8787 yang mendarat di landasan pacu 31 Bandara Hasanuddin Makassar pada pukul 15.20 WITA, sempat keluar landasan dan kemudian masuk kembali dan terhenti di ujung landasan. "Saat touch down (roda pesawat menyentuh landasan) lancar dan kemudian meluncur, tetapi satu roda kiri keluar landasan di samping taxi way D, kemudian masuk lagi ke landasan pacu dan berhenti di ujung landasan pacu samping taxi way B serta diketahui ban `nose wheel` (roda depan) pecah," kata Ketua KNKT Setio Rahardjo saat dihubungi di Jakarta, Rabu. Setio menjelaskan, tindakan koreksi (berbelok kembali) oleh pilot sehingga pesawat masuk kembali ke landasan pacu sudah benar karena hal itu demi keselamatan penerbangan. "Tetapi mengapa salah satu ban roda depan pecah, belum diketahui penyebabnya. Itu, yang kini sedang diteliti," katanya. Dia juga menegaskan, kejadian pesawat Lion Air jenis MD82 dan berpenumpang 165 orang dan Kapten Pilot Rully Adi dan Kopilot Bomby itu sampai sekarang belum jelas kategorinya, apakah insiden atau accident (kecelakaan). "Yang jelas kalau `accident`, kami turun," katanya. Namun, pesawat tersebut saat ini sedang diperiksa oleh teknisi Lion Air di hanggar TNI AU Bandara Hasanuddin dan belum boleh digunakan untuk melanjutkan penerbangan ke Surabaya. Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Patimura Ambon pada pukul 14.50 WITA dan dijadwalkan tiba di Surabaya pukul 16.20 WITA. Sementara itu, menurut Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I, Markus Tries Tuwo selaku pengelola Bandara Hasanuddin, Makassar, situasi cuaca saat pesawat Lion mendarat memang agak jelek yang ditandai dengan hujan rintik dan kecepatan angin 260/20 knot, tetapi jarak pandang masih sekitar 3 kilometer. Markus juga membenarkan bahwa pesawat setelah `touch down`, meluncur dan sempat berbelok ke kiri atau tepatnya di samping taxi way D dan masuk kembali ke landasan dan terhenti di samping `taxi way` B. "Roda kiri pesawat keluar landasan hingga posisinya cukup jauh dari landasan dan beberapa saat meluncur di atas rumput dan kemudian masuk lagi ke landasan," katanya. Akibat peristiwa itu, tambahnya, landasan dinyatakan tertutup untuk kegiatan penerbangan pada pukul 15.55 WITA dan dibuka kembali pada pukul 17.10 WITA. Sementara itu, Manajer Humas Lion Air, Hasyim Arsal Alhabsy hingga pukul 19.30 WIB, belum bisa memberikan konfirmasi apakah pesawat tersebut saat ini benar-benar diperiksa teknisi Lion Air, termasuk soal nasib penumpang dari Ambon yang hendak melanjutkan perjalanan ke Bandara Juanda, Surabaya. "Kita sedang mengirim pesawat pengganti dan tidak ada penumpang yang ditelantarkan. Juga, tidak ada masalah karena bukan kecelakaan," kata Hasyim dalam pesan singkat (SMS).(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006