Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis ditutup di zona merah pada perdagangan Senin waktu setempat (10/1/2022), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris jatuh 1,44 persen atau 103,71 poin, menjadi menetap di 7.115,77 poin.
Indeks CAC 40 tergelincir 0,42 persen atau 30,18 poin menjadi 7.219,48 poin pada Jumat (7/1/2022), setelah merosot 1,72 persen atau 126,71 poin menjadi 7.249,66 poin pada Kamis (6/1/2022), dan menguat 0,81 persen atau 58,96 poin menjadi 7.376,37 poin pada Rabu (5/1/2022).
Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, sebanyak 14 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 26 saham lainnya mengalami kerugian.
Worldline, sebuah perusahaan layanan transaksi dan pembayaran multinasional Prancis menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 5,36 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan multinasional Prancis yang menyediakan solusi digital energi dan otomatisasi untuk efisiensi dan keberlanjutan Schneider Electric yang anjlok 5,14 persen, serta perusahaan yang mendesain, memproduksi dan mendistribusikan aksesori dan pakaian mewah pribadi Hermes International merosot 5,94 persen.
Sementara itu, Orange, sebelumnya bernama France Telecom, perusahaan telekomunikasi multinasional Prancis terangkat 2,12 persen, menjadi peraih keuntungan paling besar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan yang mengembangkan dan memasarkan sistem terintegrasi untuk sektor transportasi multinasional Prancis Alstom SA yang menguat 1,82 persen, serta perusahaan perancang dan pembangun sistem kelistrikan kedirgantaraan dan pertahanan Thales SA naik 1,63 persen.
Baca juga: Saham Prancis berakhir negatif, indeks CAC 40 tergelincir 0,42 persen
Baca juga: Saham Prancis dilanda ambil untung, indeks CAC 40 jatuh 1,72 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022