Jakarta, 17/6 (ANTARA) - Indonesia didaulat untuk menjadi Pusat Pengembangan Perikanan Perairan Umum Daratan Regional (Regional Center for Inland Fisheries Development). Demikian diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad usai mengikuti Pertemuan Tingkat Menteri yang dibuka oleh WakilPerdana Menteri Thailand, Trairong Suwankhiri di Bangkok, Thailand hari ini (17/6). Hal ini merupakan kehormatan bagi Indonesia dipercaya oleh negara-negara anggota SEAFDEC (South East Asian Fisheries Development Center) untuk menjadi tempat kegiatan sub komisi organisasi yang diprakarsai Jepang tersebut. Menurut Fadel, sebagai salah satu negara penghasil produk kelautan dan perikanan yang diakui dunia, peran Indonesia dalam pengembangan dan pembangunan sektor perikanan sangat dihargai oleh negara lain. Kehormatan bagi Indonesia lainnya adalah, dalam pertemuan tingkat menteri ini Indonesia dipercaya untuk menjadi wakil ketua mendampingi Thailand yang merupakan tuan rumah sekaligus ketua pertemuan tersebut.
Fadel menyatakan, hal penting lainnya yang disepakati oleh para Menteri Pertanian dan Perikanan ASEAN bersama Jepang dalam SEAFDEC kali ini adalah, Indonesia pada akhir tahun 2011 ditunjuk untuk menjadi tempat penyelengaraan pertemuan tingkat menteri guna membahas berbagai penyelesaian yang akan dilakukan dalam mengatasi terjadinya Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing yang acap kali terjadi di Indonesia. Hal terakhir yang menjadi pembahasan dalam pertemuan Bangkok kali ini adalah mengenai kerjasama ekonomi antara negara anggota ASEAN serta kerjasama dibidang ketahanan pangan khususnya ikan hingga tahun 2020. Seluruh anggota SEAFDEC juga sepakat agar isu ancaman terhadap ketahanan pangan menjadi perhatian seluruh Negara anggota dengan Indonesia sebagai coordinator.
Disela-sela Pertemuan tingkat Menteri SEAFDEC, Fadel bersama Menteri Pertanian dan Asas Tani Malaysia, Dato Seri Noh Umar juga berkesempatan mengadakan pertemuan bilateral untuk membahas mengenai penahanan nelayan kedua negara. Dalam pertemuan bilateral tersebut disepakati, bahwa penyelesaian kasus-kasus penahanan tersebut akan dilakukan secara kekeluargaan demi kebaikan dan kemaslahatan nelayan Indonesia dan Malaysia. Usai pertemuan bilateral baik Fadel maupun Omar sama-sama bersykur bahwa semua masalah penahanan nelayan yang ada selama ini telah dapat ditemukan solusinya. Baik Fadel maupun Omar hari ini juga menyepakati untuk mengutamakan kesejahteraan serta keamanan nelayan saat melaut.
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811836967)
Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011