Moskow (ANTARA News) - Presiden Rusia Dmitry Medvedev menegaskan sekali lagi bahwa Iran berhak untuk menggunakan energi nuklir untuk tujuan sipil.

Presiden Medvedev menegaskan pernyataan itu dalam konferensi pers bersama dengan tamunya, Presiden China Hu Jintao di Moskow pada Kamis.

Presiden juga menegaskan tentang keharusan Rusia untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran melalui dialog dan perundingan.

Rusia dan China adalah dua negara anggota Kelompok lima plus satu tidak seperti AS dan sekutu Baratnya, mendukung hak-hak Iran untuk memiliki nuklir dan menyerukan pemecahan masalah nuklir Iran melalui pintu dialog.

Moskow dan Beijing baru-baru ini mulai melakukan upaya-upaya diplomatik terbaru yang bertujuan untuk melanjutkan perundingan-perundingan antara Iran dan Grup lima-plus-satu (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman).

Mengomentari program nuklir Korea Utara, Presiden Medvedev mengatakan bahwa saat ini tidak ada hambatan untuk melanjutkan pembicaraan enam negara soal nuklir Korea Utara.

Pada bagian lain konferensi persnya, Medvedev mengatakan bahwa Moskow dan Beijing bertekad untuk meningkatkan volume perdagangan mereka menjadi senilai 150 miliar dolar pada 2015 dan menjadi 200 miliar dolar pada 2020, demikian dilaporkan Xinhua.

(H-AK/A023)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011