Indonesia mengundang Jepang untuk bekerja sama dalam mengarusutamakan agenda perdagangan, investasi, dan industri bagi akselerasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi menggelar pertemuan dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Koichi Hagiuda di Kementerian Perdagangan, Jakarta, untuk membahas sejumlah isu prioritas G20, terutama dalam rangkaian pertemuan Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG).
Indonesia dan Jepang juga berkomitmen membahas pemulihan ekonomi global yang tangguh dan berkelanjutan.
“Indonesia mengundang Jepang untuk bekerja sama dalam mengarusutamakan agenda perdagangan, investasi, dan industri bagi akselerasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)," kata Lutfi lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Lutfi menyampaikan, hal itu merupakan perwujudan dukungan nyata terhadap pemulihan ekonomi global yang tangguh dan berkelanjutan yang sejalan dengan tema utama Presidensi G20 Indonesia, ‘Recover Together, Recover Stronger’.
"Kebijakan perdagangan dan pemulihan ekonomi harus mengedepankan prinsip no one left behind yang memberikan manfaat bagi semua pihak,” ungkap Mendag Lutfi.
Kunjungan Menteri Koichi Hagiuda ke Indonesia merupakan lawatan pertamanya ke luar negeri setelah dilantik 4 Oktober 2021 silam.
Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki arti yang sangat penting dan strategis bagi Jepang.
Agenda utama pertemuan bilateral kedua Menteri adalah menyoroti isu-isu perdagangan Indonesia dan Jepang, seperti Presidensi G20 Indonesia 2022, perundingan protokol perubahan Indonesia- Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Selain itu, juga membahas beberapa isu hambatan dan potensi kerja sama perdagangan kedua negara.
Kedua Menteri juga membahas tentang penyelesaian perundingan protokol perubahan IJEPA dan sepakat untuk menginstruksikan tim perunding kedua negara agar segera dapat menyelesaikan perundingan agar hasilnya dapat dimanfaatkan pemangku kepentingan terkait di kedua negara.
“Kami sepakat untuk mendorong penyelesaian perundingan protokol perubahan IJEPA. Kami meyakini, cakupan perjanjian yang komprehensif akan mengangkat hubungan ekonomi ini ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini tentunya akan ikut mendorong proses modernisasi perekonomian Indonesia mengingat Jepang memiliki keunggulan, khususnya pada sektor industri otomotif, elektronik, serta manufaktur,” ujar Mendag Lutfi.
Dalam pertemuan ini, kedua Menteri juga menyambut baik implementasi Persetujuan RCEP pada tanggal 1 Januari 2022 bagi 10 negara anggota RCEP dan 1 Februari 2022 bagi Korea serta mendorong Indonesia, Malaysia, dan Filipina untuk mempercepat penyelesaian ratifikasi.
“Sebagai inisiator dan Ketua Perundingan RCEP, Indonesia berkomitmen tinggi untuk mempercepat proses ratifikasi Persetujuan ini sehingga diharapkan prosesnya dapat diselesaikan pada kuartal I 2022 dan diimplementasikan pada pertengahan 2022. Diharapkan implementasi Persetujuan RCEP ini dapat mendorong upaya pemulihan ekonomi kawasan dan global akibat pandemi Covid-19,” tegas Mendag Lutfi.
Dalam kesempatan tersebut, Mendag Lutfi didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono dan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana.
Setelah itu, Mendag Lutfi juga diagendakan mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Hagiuda, Selasa (11/1).
Baca juga: Luhut: RI akan jawab keberatan Korsel-Jepang soal ekspor batu bara
Baca juga: Indonesia-Jepang teken kerja sama transisi energi
Baca juga: Riset: Mendag Lutfi jadi pemimpin paling populer warganet selama 2021
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022