Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar pada Jumat kembali bergerak melemah sebesar tujuh poin.

Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta Jumat pagi melemah tujuh poin ke posisi Rp8.585 dibanding posisi terakhir sebelumnya Rp8.578.

Pengamat pasar uang Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta, Jumat mengatakan, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi tajam pada perdagangan hari sebelumnya mengikuti sentimen negatif pasar global terkait kemungkinan gagal bayar utang Yunani.

"Mata uang Asia lainnya juga mengalami depresiasi terhadap dolar AS, pasar masih relatif sensitif dengan berbagai isu global," kata dia.

Ia mengatakan, untuk minggu ke tiga Juni ini diperkirakan rupiah masih belum cukup kuat menembus dibawah level Rp8.500 per dolar AS.

Meski demikian, kata dia, ditengah ketidak pastian ekonomi global terutama pelemahan dari negara-negara maju, kemungkinan aliran modal asing masih akan masuk ke Indonesia.

Ia mengatakan, setelah sempat mengalami pelemahan cukup tajam, sentimen pasar global sedikit tertolong dengan membaiknya indeks di pasar AS semalam, kemungkinan mata uang rupiah dapat kembali menguat.

Ia menambahkan, sektor perbankan yang membukukan laba bersih per April 2011 ini sebesar Rp23,94 triliun atau tumbuh 23 persen yoy dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dapat menjadi sentimen positif.

Pertumbuhan ini, lanjut dia, didorong dengan pertumbuhan ekspansi kredit terutama oleh empat bank pemerintah yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Tabungan Negara (BTN).
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011