Kami perkirakan volume angkutan kargo di 20 bandara AP II pada 2022 dapat mencapai total sekitar 1 juta ton

Jakarta (ANTARA) - Dirut PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menyatakan pihaknya mendukung arahan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menjadikan Bandara Kertajati, Jawa Barat, sebagai pusat logistik dan pemeliharaan pesawat.

Awaluddin mengatakan pengembangan Bandara Kertajati sebagai pusat logistik tepat dilakukan pada tahun ini sejalan dengan tren positif kargo udara sepanjang 2021.

"Ini saat yang tepat mengembangkan Bandara Kertajati sebagai pusat logistik. Sektor angkutan penumpang pesawat masih dalam tahap pemulihan, tetapi sektor angkutan kargo udara sudah menunjukkan hasil positif," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Awaluddin mengatakan sepanjang 2021 pergerakan angkutan kargo di 20 bandara yang dikelola AP II secara kumulatif total mencapai 945.547 ton atau naik 24,6 persen dibandingkan 2020.

Peningkatan volume angkutan kargo ini utamanya dipengaruhi bergeliatnya sektor e-commerce.

Menurut dia, Bandara Kertajati harus dapat menangkap peluang ini, yang mana pada 2022 diperkirakan volume angkutan kargo akan semakin tumbuh.

Ia menyampaikan, PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) juga telah memiliki rencana untuk membangun kawasan kargo e-commerce hub di Bandara Kertajati sebagai fasilitas mendukung e-commerce khususnya terkait pengiriman barang/kargo.

"Kami perkirakan volume angkutan kargo di 20 bandara AP II pada 2022 dapat mencapai total sekitar 1 juta ton. Bandara Kertajati dan bandara-bandara AP II harus memastikan dapat mengakomodir kebutuhan seiring dengan tumbuhnya volume angkutan kargo ini," ujarnya.

Lanjut dia, Bandara Kertajati tengah mengeksplorasi berbagai peluang termasuk kerja sama dengan PT GMF AeroAsia Tbk guna menghadirkan layanan pemeliharaan pesawat (maintenance, repair, and overhaul/MRO) yang inovatif, optimal dan sesuai standar global.

Adapun salah satu rencana pengembangan MRO yang mengedepankan inovasi dan teknologi terkini adalah dengan membangun inflatable structure hangar di apron eksisting Bandara Kertajati.

Direktur Utama GMF AeroAsia Andi Fahrurrozi memperkirakan pengoperasian inflatable structure hangar dapat dilakukan dalam waktu 5 bulan ke depan jika sudah mendapat persetujuan.

"GMF AeroAsia sendiri berminat membangun suatu kawasan AMO Center di Bandara Kertajati, yang terdiri dari learning services, component shop, engine shop, hangar/airframe maintenance, logistik center dan manufacturer," ujar Andi.

Ia mengatakan, melalui AMO Center, Indonesia mendapat sejumlah manfaat yakni menjaga serta meningkatkan aspek keselamatan transportasi udara, percepatan pemulihan ekonomi, menarik minat investor, menambah devisa, memperluas lapangan kerja.

Sementara itu, Direktur Utama PT BIJB Muhamad Singgih mengatakan e-commerce hub di Bandara Kertajati memiliki luas sekitar 68,4 hektare.

"Bandara Kertajati akan membangun e-commerce hub dengan luas sekitar 68,4 hektare dan berkapasitas hingga 500.000 ton per tahun. Saat ini, sudah ada rancangan pengembangan untuk membangun e-commerce hub ini," katanya.

Singgih menuturkan, Bandara Kertajati sebagai pusat logistik akan mendukung kawasan Rebana Metropolitan sebagai motor pertumbuhan ekonomi di wilayah Timur Laut Jawa Barat.

Bandara Kertajati dimiliki oleh PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang mayoritas sahamnya dipegang oleh Pemprov Jawa Barat (83,20 persen), lalu PT Angkasa Pura II sebesar (14,62 persen), Koperasi Jabar (1,54 persen), dan PT Jasa Sarana (0,64 persen).

Baca juga: Menhub dorong pengembangan angkutan kargo di Bandara Kertajati
Baca juga: Wamen PUPR: Tol Akses Bandara Kertajati dukung kawasan ekonomi Jabar
Baca juga: Tol akses BIJB Kertajati resmi dibuka untuk umum

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022