Pemkot perlu menyediakan banyak sampah di pinggir jalan, agar warga tidak sembarang membuat sampah khususnya di saluran air atau got.
Surabaya (ANTARA News) - Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya mengeluhkan minimnya penyediaan tempat sampah di sejumlah tempat di Surabaya khususnya di daerah pinggiran, sehingga masih banyak ditemukan sampah-sampah berserakan di sana-sini.
Anggota Komisi D Ine Lisitiyani, di Surabaya, Jumat, mengatakan, meski Surabaya meraih sejumlah penghargaan di bidang lingkungan dari pemerintah pusat, namun masih banyak yang perlu dibenahi dari sisi kebersihan lingkungan.
"Kebersihan yang dinilai hanya jalan-jalan besar saja (pusat kota), sedangkan kebersihan di daerah pinggiran masih kurang," kata politisi Partai Demokrat ini.
Selain itu, lanjut dia, sistem irigasi atau saluran air di sejumlah tempat perlu dibenahi agar sampah tidak menggenang di sungai maupun saluran air. Tentunya hal ini yang menyebabkan banjir pada saat musim hujan berlangsung.
"Yang jelas Surabaya belum bebas banjir dan masih banyak sampah-sampah di sana-sini," ujarnya.
Peran masyarakat, lanjut dia, juga perlu ditingkatkan agar terus menerus menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing. "Pemkot perlu menyediakan banyak sampah di pinggir jalan, agar warga tidak sembarang membuat sampah khususnya di saluran air atau got," katanya.
Menurut Ine, Pemkot Surabaya harus terus menerus mengkampanyekan "less plastic and low carbon" atau mengurangi penggunaan plastik karena hampir semua sampah plastik menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya Hidayat Syah menambahkan, guna mempertahankan keberhasilan Piala Adipura yang selama ini diraih Surabaya, pihaknya akan lebih bekerja keras terutama untuk menggerakkan kader lingkungan yang jumlahnya mencapai 26 ribu orang, agar bisa mendekati warga untuk tidak membuang sampah disembarang tempat.
"Bulan depan, kita akan mencoba mendekati warga yang ada di bantaran kali, baik Kali Wonokromo, Kali Jagir, Kali Mas, agar mereka tak membuang sampah di sungai. Kita mencoba untuk meningkatkan kesadaran mereka," kata Hidayat Syah.
Selain itu, lanjutnya, DKP saat ini juga mulai menggarap daerah pinggiran Kota Surabaya agar lebih tertata dengan baik, asri dan indah seperti di daerah tengah. "Kita akan garap daerah Lakar Santri, Sidotopo, Pegirian dan daerah-daerah pinggiran. Kita juga akan bekerjasama dengan Dinas Pertanian agar membuatkan hutan kota didaerah pinggiran itu," ujarnya.
Diketahui Kota Surabaya tahun 2011 menerima sejumlah penghargaan di antaranya Adipura, Taman Kota Terbaik, Kalpataru, dan Adiwiyata. Penghargaan Taman Kota Terbaik diberikan karena Surabaya dinilai bagus dalam pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Penghargaan Kalpataru diberikan kepada Lulut Sri Yuliani, warga Kedung Asem Indah, Surabaya. Sedangkan untuk penghargaan Adiwiyata, Surabaya berhasil menempatkan lima wakilnya, yakni SD Santa Maria, SD Perak Barat, SD Kandangan 1, dan SMP Negeri 16 Surabaya yang berhasil meraih Adiwiyata Tahun Pertama, serta SD Kandangan 3 berhasil meraih Adiwiyata Mandiri.
(T.A052)
(ANTARA)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011