Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Jordania menyatakan minatnya membeli dua pesawat jenis CN235 produksi PT Dirgantara Indonesia (PT DI). "Pihak Jordania telah menyebutkan niat mereka untuk membeli dua pesawat. Sekarang kita masih membicarakan sistem pendanaan, tapi niat sudah ada," kata Direktur Urusan Timur Tengah, Departemen Luar Negeri, A. Chandra Salim kepada ANTARA, usai sidang komisi bersama Indonesia-Jordania yang berlangsung dua hari di Jakarta, Rabu. Ia mencontohkan, jika dipilih `counter trade`, maka Indonesia harus siap menerima produk yang mereka tawarkan. "Sekarang masalahnya adalah bagaimana mencari skema pembayaran yang baik, `affordable`, dan sederhana," ujar Chandra. Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional, Departemen Perdagangan, Herry Soetanto, mengatakan dalam sidang komisi bersama Indonesia-Jordania itu belum ada kesepakatan mengenai cara pembayaran. "Cara pembayarannya belum ada kesepakatan," kata Herry. Meskipun demikian, Chandra berharap negosiasi dengan pemerintah Jordania dapat selesai secepatnya, paling tidak dalam tahun 2006. Prospek penjualan industri strategis seperti pesawat, menurut Chandra, mulai membaik karena selain Jordania telah ada beberapa negara Timur Tengah lain yang menyatakan minatnya untuk membeli produk PT DI. "Tapi yang lain masih penjajakan," tegas Chandra tanpa menyebut nama negara-negara itu. Ia menjelaskan, peluang pasar pesawat jarak pendek yang diproduksi PT DI, cukup besar karena produsen pesawat besar tidak banyak mengambil peluang itu.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006