Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett pada Minggu (9/1) memperingatkan bahwa dua hingga empat juta orang Israel diprediksi terinfeksi virus corona di tengah merebaknya wabah saat ini, yang terutama disebabkan oleh varian Omicron yang sangat menular.

"Informasi yang dipaparkan pada rapat kabinet menunjukkan bahwa di Israel, secara keseluruhan 2-4 juta warga akan terinfeksi dalam gelombang saat ini," tulis Bennett pada laman akun Facebook-nya.

Pernyataan tersebut disampaikan PM Israel itu untuk menjawab kritik publik yang luas terhadap aturan pembatasan yang rumit dan sering berubah yang ditetapkan oleh pemerintah.

Bennett menjelaskan bahwa Omicron "memiliki sifat yang hampir tidak diketahui". Dia juga mengatakan bahwa aturan pembatasan memang telah berulang kali diperbarui untuk dapat beradaptasi dengan penyebaran varian Omicron yang cepat.

Bennett mengambil kebijakan yang didasarkan pada upaya menjaga perekonomian Israel tetap terbuka sekaligus secara agresif mempromosikan vaksinasi COVID-19.

Israel, dengan populasi 9,45 juta jiwa, mencatat total kasus COVID-19 melampaui 1,5 juta kasus pada Minggu (9/1), menurut angka terbaru yang dirilis oleh kementerian kesehatan negara itu.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022