Para pemuda yang berasal dari berbagai elemen organisasi mahasiswa dan kemasyarakatan itu merasa prihatin dengan kondisi bangsa dan kehidupan masyarakatnya yang semakin carut marut serta pemimpinnya yang juga semakin jauh dari jiwa nilai-nilai Pancasila.
"Saya menilai Pancasila telah mati suri, dan ini sengaja di mati surikan. Nilai-nilai yang ada didalamnya dilupakan. Seluruh elemen pemerintah (eksekutif, legislatif, yudikatif) tidak bekerja dengan baik untuk kepentingan bangsa," kata Ketua Majelis Kebangsaan, Slamet Soeprijanto, yang juga koordinator aksi itu.
Dikemukakannya bahwa para pejabat yang ada saat ini hanya bekerja untuk kepentingan kelompok dan golongan mereka saja, tanpa ada keberpihakan kepada rakyat.
"Kita ibarat orang asing dirumah kita sendiri. Bagaimana kekayaan Indonesia semuanya telah dimiliki oleh bangsa luar dan tidak ada penghormatan terhadap pendiri bangsa ini, semua tergadaikan," paparnya.
Dalam orasinya di depan massa peserta ikrar itu, Slamet meminta agar pancasila sebagai idiologi bangsa ini ditegakkan kembali. Karena dengan tegaknya Pancasila, menurut dia, maka bangsa Indonesia bisa kembali berjaya seperti di masa lalu.
"Kita akan mengambil hak kita kembali, terutama hak rakyat yang diberikan mandatnya kepada DPR. Rakyat harus bergerak untuk menuntut DPR yang seolah diam dan tutup mata terhadap rakyat," ujarnya seraya menambahkan bahwa dalam waktu dekat ini mereka akan membentuk sebuah gerakan untuk menuntut hak-hak rakyat.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011