Investasi delapan BUMN tersebut mencapai 60,38 persen dari total investasi hampir seluruh BUMN yang mencapai Rp835,6 triliun.
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN mencatat delapan perusahaan milik negara menginvestasikan sebesar Rp506,54 triliun dalam kerangka Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Nasional (MP3EI) periode 2011-2014.

"Investasi delapan BUMN tersebut mencapai 60,38 persen dari total investasi hampir seluruh BUMN yang mencapai Rp835,6 triliun," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, usai membuka Seminar dan Musyawarah Nasional Perhumas: "Manajemen Reputasi Tantangan Negara dan Korporasi Indonesia," di Jakarta, Kamis.

Delapan BUMN tersebut yaitu PT Pertamina investasi sebesar Rp189,356 triliun, untuk pembangunandi koridor Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua-Maluku.

"Untuk tahap awal sebesar Rp40 triliun dialokasikan untuk proyek pembangunan kilang minyak Balongan II," kata Mustafa.

Selanjutnya investasi terbesar kedua PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan investasi Rp152,95 triliun untuk koridor Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua-Maluku.

Salah satu proyek Telkom yang menelan investasi sekitar Rp55 triliun adalah pembangunan jaringan serat optik dan konektivitas antar koridor di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

PT Aneka Tambang Tbk investasi sebesar Rp39,762 triliun untuk koridor Kalimantan, Maluku, Sulawesi, dengan contoh investasi pembangunan pabrik feronikal di Halmahera senilai Rp14,3 triliun.

PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk investasi Rp38,26 triliun, bertugas mengembangkan investasi di koridor Sumatera.

Investasi yang sedang berjalan meliputi pembangunan jalur kereta api batubara Tanjung Enim-Bukit Asam senilai sekitar Rp13,6 triliun.

PT Krakatau Steel mengembangkan koridor Jawa dan Kalimantan dengan invetasi Rp33,7 triliun, salah satunya adalah pembangunan pabrik baja terpadu bersama Posco dengan nilai investasi sekitar Rp22,8 triliun.

PT PLN (Persero) mengembangkan investasi koridor Sumatera, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua-Maluku dengan alokasi investasi sekitar Rp26,754 trilun.

Invetasi PLN yang sedang berjalan adalah pembangunan pembangkit listrik dan mulut tambang senilai Rp3,5 triliun.

PT Semen Gresik Tbk di koridor Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua-Maluku menyiapkan investasi hingga sekitar Rp22,09 triliun.

Semen Gresik Group ekspansi membangun pabrik senilai Rp3,5 triliun di Kalimantan berkapasitas produksi 2,5 juta ton per tahun.

Sedangkan PT Timah Tbk ditugasi mengembangkan koridor Jawa dan Sumatera dengan invetasi sebesar Rp3,676 triliun, di mana salah satunya untuk pembangunan pabrik aspal ekstrak (Buton) dengan nilai investasi sekitar Rp250 miliar.

Mustafa menuturkan, sesuai dengan Retreat Bogor II Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka MP3EI menetapkan alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) hampir seluruh BUMN mencapai sekitar Rp836,5 triliun.

"Dua proyek, terminal baru Bandara Sepinggan, dan Pabrik Pupuk Kaltim V peresmian `ground breaking`-nya dijadwalkam pada 21 Juni 2011 oleh Presiden," tegas Mustafa.

(R017) (ANTARA)



Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011